Page 94 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 SEPTEMBER 2020
P. 94
Judul Perayaan Hari Kesetaraan Upah: Perempuan Indonesia Digaji 23
Persen Lebih Rendah
Nama Media kumparan.com
Newstrend Kesetaraan Upah Di Indonesia
Halaman/URL https://kumparan.com/kumparanwoman/perayaan-hari-kesetaraan-
upah-perempuan-indonesia-digaji-23-persen-lebih-rendah-
1uEHtSWo9OE
Jurnalis redaksi
Tanggal 2020-09-19 13:27:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Kementerian Ketenagakerjaan
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Ringkasan
Perayaan Hari Kesetaraan Upah: Perempuan Indonesia Digaji 23 Persen Lebih Rendah
kumparanWOMAN Konten Redaksi kumparan Setiap perempuan berhak mendapatkan
kesetaraan dengan laki-laki dalam berbagai hal, termasuk perolehan upah kerja.
PERAYAAN HARI KESETARAAN UPAH: PEREMPUAN INDONESIA DIGAJI 23 PERSEN
LEBIH RENDAH
Perayaan Hari Kesetaraan Upah: Perempuan Indonesia Digaji 23 Persen Lebih Rendah
kumparanWOMAN Konten Redaksi kumparan Setiap perempuan berhak mendapatkan
kesetaraan dengan laki-laki dalam berbagai hal, termasuk perolehan upah kerja.
Namun sayangnya, hingga saat ini data global yang dirilis oleh UN Women menunjukkan bahwa
perempuan masih dibayar lebih rendah dibandingkan laki-laki, dengan perkiraan kesenjangan
upah sebesar 16 persen.
Sedangkan di Indonesia sendiri, data menunjukkan perempuan memperoleh pendapatan 23
persen lebih rendah dibandingkan laki-laki. Data yang sama juga menyatakan bahwa perempuan
yang sudah memiliki anak, angka selisih gajinya jauh lebih besar dengan laki-laki. Tentu saja
perbedaan upah tersebut berdampak buruk bagi ekonomi perempuan. Terutama pada masa-
masa sulit di tengah pandemi COVID-19 seperti sekarang ini.
Selain itu, posisi perempuan di dunia kerja juga masih kurang kuat. Hingga saat ini kebanyakan
perempuan masih banyak berada di pekerjaan informal. Sehingga ketika ada pandemi seperti
sekarang ini, tak sedikit pekerja perempuan yang harus hidup tanpa memiliki asuransi kesehatan
dan perlindungan sosial. Tak hanya itu, pekerjaan mereka pun juga banyak mengalami
hambatan, karena ada banyak perempuan yang bekerja di industri yang terdampak COVID-19,
mulai industri akomodasi, hingga penjualan dan manufaktur.
93