Page 26 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 SEPTEMBER 2020
P. 26

MELANGGAR KAPASITAS 25%, DKI TUTUP 3 PERUSAHAAN

              JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta telah menutup 8 perusahaan pada hari pertama pemberlakuan
              pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta pada Senin (14/9). Tiga perusahaan dianta-
              ranya ditutup karena melanggar protokol kesehatan.

              "Tiga perusahaan ditutup karena melanggar protokol kesehatan, khususnya kewajiban kapasitas
              yang masuk 25%," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi DKI Andri Yansyah
              dalam keterangannya, Senin (14/9).

              Dari tiga perusahaan tersebut, satu perusahaan di Jakarta Pusat dan dua perusahaan di Jakarta
              Barat. Ketiga perusahaan ditutup dalam waktu 1x24 jam.

              Sementara 5 perusahaan lain, kata Andri ditutup sementara karena ditemukan ada karyawan
              atau pegawainya yang terpapar Covid-19. Ke-5 perusahaan ini ditutup dalam waktu 3x24 jam
              untuk dilakukan sterilisasi dan penyemprotan disinfektan.

              "Dari 5 perusahaan tersebut, 3 perusahaan di Jakarta Barat, satu perusahaan di Jakarta Timur
              dan satu perusahaan lain ada di Jakarta Selatan," ungkap Andri.

              Lebih  lanjut,  Andri  mengatakan  hari  ini,  Pihkanya  melakukan  sidak  ke  64  perusahaan  yang
              berada  di  Jakarta.  Dari  hasil  sidak  tersebut,  kata  dia,  8  perusahaan  ditutup  karena  langgar
              protokol  kesehatan  dan  ada  karyawan  yang  positif  Covid-19.  "Belum  ada  perusahaan  yang
              dikenakan denda," pungkas dia.
              Pihaknya,  kata  Andri,  memiliki  25  tim  untuk  melakukan  pengawasan  dan  penindakan  atas
              pelanggaran protokol kesehatan di perusahaan yang berada di Jakarta. Masing-masing tim terdiri
              dari empat orang dan setiap tim minimal mengawasi 4 perkantoran

              atau perusahaan.

              Sebagaimana diketahui, Pemprov DKI Jakarta sudah memberlakukan kembali PSBB mulai hari
              ini hingga 27 September 2020. Selama PSBB ini, perusahaan non esensial masih diperbolehkan
              beroperasi namun dengan kapasitas maksimal 25% dan wajib menerapkan protokol kesehatan.

              Kawasan Industri

              Pemerintah  Kota  Jakarta  Utara  memperketat  pengawasan  pemberlakuan  PSBB  di  sejumlah
              kawasan industri. "Kita sudah melakukan monitoring dan evaluasi di beberapa lokasi industri dan
              pabrik," kata Wakil Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim usai melakukan pengawasan di
              Kawasan Industri Central Cakung, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (15/9).

              Pengawasan itu merupakan tindak lanjut dari Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 88 Tahun
              2020 tentang Perubahan Atas Pergub Nomor 33 Tahun 2020 tentang PSBB di DKI Jakarta.

              "Kami membagi tim untuk mengecek semuanya dari semua tingkatan, dari lurah, camat hingga
              pemkot," ujarnya.

              Ali menjelaskan, pengawasan untuk zona industri dan pabrik terkait batasan penggunaan tenaga
              kerja dengan jumlah maksimal 25 hingga 50% . Tujuannya agar tidak menimbulkan kerumunan
              dan menimbulkan klaster industri.

              "Kita  kontrol  kantin  yang  masih  menyediakan  tempat  duduk  langsung  kita  singkirkan.  Kita
              ingatkan betul untuk semuanya agar memesan makanan dibungkus dan selalu menjaga jarak
              pada saat istirahat," tegas Ali. (bl/ant)



                                                           25
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31