Page 35 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 SEPTEMBER 2020
P. 35

Ringkasan

              Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Barat kesulitan mendapatkan data jumlah peserta
              dari  Jawa  Barat  yang  mengikuti  program  kartu  prakerja.  Kepala  Dinas  Tenaga  Kerja  dan
              Transmigrasi  (Dinaskertrans)  Jawa  Barat  Taufik  Garsadi  mengatakan  pihaknya  kesulitan
              mengakses jumlah peserta asal Jawa Barat. Sementara program kartu prakerja saat ini sudah
              memasuki gelombang ke-8. "Kami kesulitan data kartu prakerja, saya tidak bisa mengakses,
              berapa banyak yang ikut dari Jawa Barat," katanya kepada Bisnis, Selasa (15/9).



              BUTA DATA KARTU PRAKERJA

              Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Barat kesulitan mendapatkan data jumlah peserta
              dari Jawa Barat yang mengikuti program kartu prakerja.
              Redaksi

              bandung@bisnis.com

              Kepala  Dinas  Tenaga  Kerja  dan  Transmigrasi  (Dinaskertrans)  Jawa  Barat  Taufik  Garsadi
              mengatakan pihaknya kesulitan mengakses jumlah peserta asal Jawa Barat. Sementara program
              kartu prakerja saat ini sudah memasuki gelombang ke-8. "Kami kesulitan data kartu prakerja,
              saya tidak bisa mengakses, berapa banyak yang ikut dari Jawa Barat," katanya kepada Bisnis,
              Selasa (15/9).

              Taufik  mengatakan  kesulitan  memperoleh  data  tersebut  sudah  dirasakan  pihaknya  sejak
              gelombang awal program kartu prakerja. Menurutnya pihaknya sudah berkirim surat resmi ke
              Kementerian Tenaga Kerja agar memberikan perkembangan informasi mengenai data peserta.
              "Kita sudah bikin surat, berapa banyak yang ikut, tapi belum ada jawaban," ujarnya.

              Bahkan pihaknya pernah bertanya langsung kepada Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah perihal
              kesulitan mendapatkan data resmi tersebut saat bertemu dalam kunjungan kerja ke Bandung.
              Taufik mengaku Menteri Ida saat itu pun tidak memberikan jawaban yang jelas.

              Menurutnya  program  kartu  prakerja  datanya  tidak  diketahui  provinsi  mengingat  peserta
              langsung  mengakses  ke  situs  utama  program.  Bagi  Taufik  data  ini  penting  agar  pihaknya
              mengetahui  seberapa  lancar  atau  tidaknya  program  tersebut.  "Kita  tidak  tahu  berapa  yang
              terserap,  ini  beda  dengan  BPJS  Ketenagakerjaan  yang  datanya  bisa  langsung  kita  dapat,"
              paparnya.

              Data peserta kartu prakerja ini selain untuk melihat animo juga diperlukan untuk melihat berapa
              besar anggaran biaya transportasi yang diserap oleh peserta dari Jawa Barat. Tfercatat besaran
              biaya  transportasi  untuk  peserta  sebesar  Rp650.000.  "Kami  coba  koordinasikan  dengan
              kabupaten/ kota, apakah kesulitan data ini juga terjadi," katanya.

              Sekretaris  Disnakertans  Jawa  Barat  Agus  Hanafiah  menyebutkan,  Provinsi  Jabar  merupakan
              salah satu penerima jatah terbanyak program kartu prakerja. Menurutnya Jabar menerima jatah
              kartu prakerja sebanyak 937.511 orang dari formasi nasional yang berjumlah 5,6 juta orang.
              "Pendaftarannya dilaksanakan sebanyak 30 gelombang, mulai dari 11 April 2020 hingga akhir
              minggu November 2020," tuturnya.

              Program Kartu Prakerja sendiri menjadi andalan Presiden Joko Widodo yang bertujuan menjadi
              stimulus bagi para pekerja ter-dampak Covid-19 untuk tetap bisa menghasilkan.

              Terpisah, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sumedang mencatat selama tahun
              2020 sudah ada 8.195 warga Sumedang yang membuat kartu pencari kerja atau kartu kuning.
                                                           34
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40