Page 48 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 MARET 2021
P. 48

RELAWAN COVID-19 MENINGGAL TERIMA SANTUNAN BPJAMSOSTEK

              Sahih  seorang  relawan  Covid-19  di  Wisma  Atlet  Jakarta,  Capri  Sandika  Sitepu  mengalami
              kecelakaan  kerja.  Orang  tuanya,  Melson  Sitepu  turut  tak  menyangka  putra  kebanggaannya
              meninggal dunia pada usia muda.

              Adapun peristiwa yang Almarhum Capri terjadi pada 4 Februari 2021. Ketika itu. dia menjemur
              alat pelindung diri (APD) seperti sepatu dan baju hazmat di area Wisma Atlet, rumah sakit darurat
              Covid-19 (RS-DC) yang menjadi tempat penyembuhan ribuan pasien corona.

              Deputi Direktur Hubungan Masyarakat dan Antarlembaga BPJamsostek, Irvansyah Utoh Banja
              menjelaskan, ketika menjemur APD tiba-tiba korban tersengat listrik. Badannya seketika menjadi
              lemas, hingga akhirnya meninggal dunia. Adapun hasil visum menunjukkan, Capri meninggal
              dunia akibat trauma listrik.

              "Capri direkrut menjadi relawan tenaga kesehatan di rumah sakit darurat Covid-19 Wisma Atlet
              Jakarta pada Juni 2020. Dia termasuk relawan gelombang ke-29. Capri terdaftar sejak 6 Oktober
              2020 dan membayar iuran tiap bulannya sebesar Rp36.300. untuk dua program, yakni Jaminan
              Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM)," katanya, kemarin.

              Utoh mengatakan, kepesertaan ini membuat ekonomi keluarganya terlindungi. Keluarga masih
              mendapatkan 'suntikan' ekonomi, dan dapat mempersiapkan diri untuk usaha atau pekerjaan
              baru. Suntikan itu berupa santunan dari BPJamsostek sebesar Rp 163 juta. Uang ini terdiri dari
              santunan  berkala  Rp  12  juta,  biaya  Pemakaman  Rp  10  juta  dan  santunan  kematian  Rp
              141.600.000.

              Santunan tersebut diberikan kepada Melson selaku ahli waris Capri Sandika Sitepu. Santunan ini
              diserahkan secara simbolis oleh Utoh.

              Utoh mengungkapkan, jika ada pekerja yang sedang menjalani WFH dan mengalami kecelakaan
              kerja  selama  melaksanakan  tugas  dan  fungsinya  sebagai  pekerja,  maka  akan  dilindungi
              BPJamsostek.  Perlindungan  WFH  tersebut diambil  dari  defenisi Tempat  Kerja  dalam  Kepmen
              609/2012, Permenaker 26/ 2015 dan UU No.l Tahun 1970.

              Hal sama juga berlaku bagi tenaga medis yang terlibat langsung menangani pasien Covid-19 dan
              bagi mereka yang terlindungi dalam pogram BPJamsostek. Jika sewaktu-waktu terkena Covid-
              19 misalkan, atau sampai meninggal dunia akibat eorona. maka akan dikategorikan mengalami
              kecelakaan kerja. Hal ini dijelaskan dalam Surat Edaran Menaker Nomor M/8/HK.04/V/ 2020
              tentang Covid-19 dan Permenkes/327/2020 tentang Penetapan Akibat kerja

              "Perlindungan ini memotivasi pekerja WFH dan tenaga medis yang terlibat langsung menangani
              Covid-19, seperti Capri Sandika Sitepu. Mereka semuanya akan tetap menjalankan tugas dan
              fungsinya dengan maksimal di tengah pandemi Covid-19." ungkapnya.

              Lebih lanjut, Kepala Kantor Cabang BP Jamsostek Tanjung Mo-rawa, Iskandar mengaku turut
              berduka cita sedalam - dalamnya atas musibah yang dialami Capri Sandika Sitepu. Dia berharap
              segala amal kebaikannya menjadi bekal dan manfaat bagi banyak orang.

              "Melalui peristiwa ini, kami berharap seluruh pekerja di seluruh Indonesia agar dapat bergabung
              dan mengikuti program BPJamsostek, sehingga ekonomi keluarga dapat terlindungi," ujarnya,
              (ik)







                                                           47
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53