Page 136 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 1 NOVEMBER 2021
P. 136
"Kita targetkan awal November (UMK 2022 diumumkan). Terkait dengan masukan, tuntutan,
dan lainnya kita pertimbangkan," kata Sekretaris Jenderal Kemenaker, Anwar Sanusi kepada
detikcom, Minggu (31/10/2021).
Lantas, apakah UMK 2022 akan naik atau turun? Anwar menjelaskan pihaknya sedang
menunggu data dari Badan Pusat Statistik (BPS) untuk menjadi indikator penetapan besaran
upah minimum di tahun depan. Data itu di antaranya tingkat konsumsi rata-rata rumah tangga
dan data konsumsi pekerja di rumah tangga.
"Kita nunggu data dari BPS terkait dengan pertumbuhan ekonomi daerah, inflasi, angka
kelayakan hidup," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan serikat buruh meminta UMK 2022 naik 7-10%. Tuntutan itu diminta
karena biaya kebutuhan hidup dinilai telah meroket mulai dari kebutuhan sembako hingga biaya
pendidikan.
"Dari survei ditemukan yang paling mengalami lonjakan kenaikan harga adalah transportasi,
terutama angkot dengan pandemi sedikit sekali yang beroperasi jadi berpindah ke transportasi
online sehingga biaya transport meningkat tajam. Terus harga bahan pokok juga meningkat
rata-rata 7-10%," kata Presiden KSPI Said Iqbal dalam konferensi pers virtual, Senin
(25/10/2021).
Sementara Wakil Ketua Umum Kadin bidang Ketenagakerjaan Adi Mahfudz mempertanyakan
dasar dari angka kenaikan upah minimum sebesar 10% yang diminta oleh serikat buruh. Sebab,
perhitungan kenaikan upah telah diatur lewat regulasi.
"Tentu bukan masalah 10% atau masuk akalnya, bukan itu, dasar dari 10% itu apa? Itu saya
kira yang paling penting. Kan saat ini kita harus taat juga dengan regulasi yang sudah ada bahwa
sudah ada Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja dan juga ada Peraturan
Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan," kata Adi, Kamis (28/10/2021).
135