Page 172 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 1 NOVEMBER 2021
P. 172

"Hasil survey KHL KSPI menunjukkan bahwa besaran kenaikan upah minimum pada 2022 yang
              paling layak adalah sebesar 7 persen sampai dengan 10 persen," kata Presiden ASPEK Indonesia,
              Mirah Sumirat, Sabtu 30 Oktober 2021.

              Mirah Sumirat juga menekankan bahwa sampai saat ini Undang Undang Nomor 11 tahun 2020
              tentang  Cipta  Kerja  masih  dalam  proses  sidang  gugatan  di  Mahkamah  Konstitusi.  Sehingga
              segala peraturan turunannya, termasuk Peraturan Pemerintah Nomor 36 tahun 2021 tentang
              pengupahan seharusnya dikesampingkan dan tidak dipaksakan untuk diberlakukan.

              ASPEK Indonesia meminta pemerintah untuk menetapkan kenaikan upah minimum tahun 2022,
              dengan tetap menggunakan formula perhitungan kenaikan upah minimum berdasarkan Undang
              Undang  Nomor  13  tahun  2003  tentang  Ketenagakerjaan.  Kenaikan  Upah  Minimum,  yaitu
              berdasarkan survei Kebutuhan Hidup Layak (KHL), produktivitas dan pertumbuhan ekonomi.

              Ia berpendapat, selama pemerintahan Presiden Joko Widodo ada banyak peraturan pengupahan
              yang semakin rendah dan merugikan pekerja. Juga, lemahnya fungsi pengawasan dari Dinas
              Ketenagakerjaan dan Kementerian Ketenagakerjaan menjadi permasalahan serius yang selalu
              gagal dibenahi oleh pemerintah.

              "Akibatnya masih banyak perusahaan yang membayar upah pekerjanya hanya sebatas upah
              minimum. Padahal seharusnya upah minimum hanya diberikan kepada pekerja lajang dengan
              masa kerja kurang dari 1 tahun."

















































                                                           171
   167   168   169   170   171   172   173   174   175   176   177