Page 145 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 JULI 2020
P. 145

Ditambahkan  Kepala  bidang  Pencegahan  dan  Pengendalian  Penyakit  Dinas  Kesehatan  DKI
              Jakarta Dwi Oktavia pihaknya telah melakukan fracmgterkait laporan tersebut.

              "Semua informasi orang yang dites dan hasilnya kita kelola dan kemudian kita tracing, baik ke
              keluarga ke lingkungan kerja, lingkungan lain, makanya kemudian kenapa kita perlu tracing
              supaya orang kemudian positif bisa isolasi," katanya.

              Merujuk  data  Satgas  Covid-19,  terjadi  pelonjakan  kasus  positif  di  kluster  perkantoran  sejak
              pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi. Berdasarkan data tersebut,
              sebelum 4 Juni jumlah kasus positif di kluster perkantoran baru mencapai 43 kasus. Namun
              kemudian, kasus positif di kluster perkantoran mencapai 397 kasus.

              Dwi melanjutkan bahwa 68 kluster kantor tersebut berasal dari kementerian, BUMN, maupun,
              kantor pemerintahan, hingga perusahaan swasta.

              "68 (kantor) itu di tanggal 26 Juli, itu dari awal ya, jadi ada tentu yang kantor-kantor yang sudah
              selesai," imbuhnya.

              "Karena sudah berhasil memutus rantai penularan, karena yang reaktif kita langsung (tangani),
              sehingga tidak menularkan atau tidak berkembang penularan ke orang lain," lanjutnya.

              Kondisi  demikian  membuat  Ketua  Umum  Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  (Apindo)  Hariyadi
              Sukamdani merasa khawatir.

              "Terakhir ini kluster perkantoran sudah mengkhawatirkan ya setelah kita buka PSBB ini banyak
              kluster baru justru di tempat kerja. Nah ini juga akan mengakibatkan kondisi

              yang  tadi,  bukannya  menciptakan  rasa  aman  tapi  justru  menciptakan  rasa  kekhawatiran,"
              katanya.
              Dikatakannya,  saat  masyarakat  merasa  tidak  aman  akibat  meningkat  kasus  Covid-19  akan
              berdampak buruk buat kegiatan usaha. Sebab permintaan atau demand konsumen baru akan
              pulih saat mereka merasa aman.

              "Kami  melihat  bahwa  demand  itu  akan  mulai meningkat  kalau penanganan  Covid  ini sudah
              berjalan dengan baik dan paling intinya adalah bahwa masyarakat itu mempunyai

              confidentyang lebih tinggi bahwa kondisinya aman untuk mereka beraktivitas," jelasnya.

              Lain cerita kalau vaksin virus COVID-19 sudah ditemukan. Itu akan membuat masyarakat lebih
              percaya diri.

              "Jadi kalau kita mau meningkatkan demand adalah menciptakan rasa aman itu. Dan memang
              kalau kita sudah ketemu obat dan vaksinnya tentunya akan berbeda. Tapi kita masih belum
              tahu kapan akan ditemukannya vaksin dan obat ini secara efektif,'' tambahnya.

              Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Disnakertrans) DKI Jakarta Andri Yansyah
              mengatakan  pihaknya  telah  menutup  sementara  7  perusahaan  yang  melanggar  saat  PSBB
              transisi.

              Dikatakannya,  penindakan  itu  dilakukan  dari  8  Juni  hingga  27  Juli  2020.  Selama  periode
              tersebut, ada 2.829 yang ditindak dengan rincian 351 perusahaan yang diberi nota peringatan
              (NP) 1,101 perusahaan diberi nota peringatan II, dan 7 perusahaan ditutup sementara.


              "Monitoring pemeriksaan kepatuhan PSBB transisi 2.696 perusahaan yang disidak, 351 NP 1,101
              NP 11,7 penutupan sementara," ujarnya dalam keterangan tertulisnya.


                                                           144
   140   141   142   143   144   145   146   147   148   149   150