Page 8 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 JULI 2020
P. 8

SIDAK PERKANTORAN DI IBU KOTA

              JAKARTA - Wakil Ketua DPRD DKI Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Zita Anjani mengusulkan
              agar  Pembatasan  Sosial  Berksala  Besar  (PSBB)  Transisi  di  Jakarta  diperpanjang.  Bahkan,
              diperketat  kembali.  Pasalnya,  kasus  konfirmasi  positif  Covid-19  di  Jakarta  terus  mengalami
              lonjakan.

              "Pendapat saya, PSBB transisi perlu diperpanjang mengingat positif COVID-19 di DKI sedang
              meningkat  tajam,  jadi  perlu  PSBB  transisi  diperpanjang  bahkan  diperketat,  khususnya
              perkantoran saya dengar menjadi klaster baru COVID-19," kata Zita saat dikonfirmasi, Rabu
              (29/7/2020).

              Ia juga menyoroti adanya klaster baru penyebaran virus Corona di Jakarta yakni, di perkantoran.
              Hal  itu  menjadi  kekhawatiran  tersendiri  bagi  dirinya.  Oleh  karena  itu,  Zita  mendesak  agar
              Pemprov DKI melaksanakan sidak di perkantoran layaknya di tempat hiburan malam.

              "Ini  perlu  Pemprov  lebih  tegas  lagi,  mungkin  melakukan  sidak  di  perkantoran.  Saya  tahu
              Pemprov sudah melakukan sidak di tempat hiburan, seperti di kafe, itu saya sudah tahu dan
              pernah melihat langsung, tapi saya belum pernah melihat sidak dilakukan di perkantoran,'' tegas
              Zita.

              "Ini  supaya  kita  tahu  apakah  perkantoran  ini  mengikuti  protokol  kesehatan.  Jangan-jangan
              hanya di luar saja, ketika kita masuk ke dalam, karyawannya tidak patuh, tidak pakai masker,
              tidak jaga jarak, dan tidak cuci tangan," sambung dia.

              Berdasarkan  laporan  harian  Satgas  Penanganan  Covid-19,  Jakarta  kembali  menjadi  Provinsi
              penyumbang terbanyak angka kasus konfirmasi positif Corona di Indonesia per 28 Juli 2020.
              Ada penambahan sebanyak 409 kasus positif Corona di Jakarta dalam satu hari.

              Klaster perkantoran merupakan salah satu yang menjadi penyumbang tertinggi terkait lonjakan
              kasus Corona di Jakarta. Hal itu terjadi setelah PSBB mulai dilonggarkan dan dirubah menjadi
              PSBB Transisi.

              Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi
              DKI  Jakarta  Dwi  Oktavia  membenarkan  adanya  68  klaster  perkantoran  terkait  dengan
              penyebaran Covid-19 di wilayah DKI Jakarta per 26 Juli.

              "Iya benar, semua informasi orang yang dites dan hasilnya kita kelola dan kemudian kita lacak
              ke keluarga, ke lingkungan kerja, lingkungan lain, makanya kemudian kenapa kita perlu lacak
              supaya orang kemudian yang positif bisa kita isolasi," kata Dwi, di Jakarta.

              Menurut  dia,  dari  68  klaster  perkantoran  itu  terdapat  440  kasus  terkonfirmasi  positif  yang
              dihimpun sejak awal masa pandemi Covid-19 atau sebelum pemberlakukan PSBB. Berdasarkan
              data itu, sebelum 4 Juni atau PSBB transisi jumlah kasus terkonfirmasi positif di perkantoran
              ada 43 kasus. Setelah PSBB Transisi bergulir, terjadi peningkatan kasus terkonfirmasi positif
              sebanyak 397 orang. Dengan demikian, terdapat 440 kasus terkonfirmasi positif di 68 kantor
              hingga saat ini.

              Sedangkan Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono mengatakan, semenjak
              perusahaan atau perkantoran mulai dibuka kembali pada 8 Juni, nyaris tidak ada pengawasan
              yang dilakukan oleh Pemprov DKI. "Bukan sekadar kurang, nyaris tidak ada. Jadi begitu sudah

              ramai, baru muncul (pengawasan-red)," kata Gembong di Jakarta, Rabu (29/7/2020).





                                                            7
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13