Page 311 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 SEPTEMBER 2020
P. 311

"Subsidi  upah  ini  diharapkan  mampu  menjaga  serta  meningkatkan  daya  beli  pekerja,  dan
              mendongkrak  belanja  konsumsi.  Sehingga  menimbulkan  multiplier  effect  pada  pertumbuhan
              ekonomi  dan  kesejahteraan  masyarakat,"  kata  Menaker  Ida  Fauziyah  dalam  Siaran  Pers
              Kemnaker, Senin (7/9/2020).

              Menaker  Ida  mengatakan,  melalui  subsidi  gaji/upah,  pemerintah  ingin  melindungi,
              meningkatkan, dan mempertahankan ekonomi pekerja dari dampak pandemi Covid-19. Uang
              yang  masuk  langsung  ke  rekening  pekerja  tersebut  dapat  dibelanjakan  sesuai  dengan
              kebutuhan,  baik  kebutuhan  primer  maupun  sekunder.  "Akan  lebih  baik  jika  bantuan  subsidi
              gaji/upah  dibelanjakan  produk-produk  lokal  dan  UMKM.  Dengan  demikian  industri  lokal  dan
              UMKM juga ikut bergeliat," kata Menaker Ida.

              Pada saat yang sama, Menaker Ida juga menyampaikan, pihaknya kan terus memantau dan
              melakukan  evaluasi  penyaluran  bantuan  subsidi  upah.  Dengan  demikian,  proses  penyaluran
              tahap berikutnya makin memuaskan.

              Bantuan subsidi gaji/upah diberikan kepada pekerja sebesar Rp600 ribu perbulan selama empat
              bulan. Penyaluran dilakukan per dua bulan sekali, yakni Rp1,2 juta.

              Berikut persebaran data calon penerima subsidi upah/gaji tahap I dan II berdasarkan provinsi
              adalah  sebagai  berikut:    1.  DKI  Jakarta  (1.071.414  -  19,48%)    2.  Jawa  Barat  (1.029.830  -
              18,72%)  3. Jawa Tengah (702.531 - 12,77%)  4. Jawa Timur (560.670 - 10,19%)  5. Banten
              (455.193 - 8,28%)  6. Sumatera Utara (242.368 - 4,41%)  7. Kalimantan Timur (166.026 -
              3,02%)  8. Riau (152.850 - 2,78%)  9. Bali (133.197 - 2,42%)  10. Kepulauan Riau (116.790 -
              2,12%)  11. Sumatera Selatan (106.030 - 1,93%)  12. Kalimantan Tengah (97.376 - 1,77%)  13.
              DI Yogyakarta (91.518 - 1,66%)  14. Kalimantan Selatan (85.510 - 1,55%)  15. Lampung (83.848
              - 1,52%)   16. Kalimantan Barat (82.863 - 1,51%)  17. Sulawesi Selatan (63.392 - 1,15%)  18.
              Jambi (51.256 - 0,93%)  19. Sumatera Barat (41.009 - 0,75%)  20. Sulawesi Utara (27.802 -
              0,51%)  21. Bangka Belitung (22.527 - 0,41%)  22. NTB (16.379 - 0,30%)  23. Bengkulu (16.176
              - 0,29%)  24. Kalimantan Utara (11.719 - 0,21%)  25. Sulawesi Tengah (10.654 - 0,19%)  26.
              Aceh (10.110 - 0,18%)  27. Papua Barat (8.819 - 0,16%)  28. Papua (8.331 - 0,15%)  29. maluku
              (7.302 - 0,13%)  30. NTT (7.264 - 0,13%)  31. Sulawesi Barat (5.980 - 0,11%)  32. Sulawesi
              Tenggara (5.789 - 0,11%)  33. Gorontalo (4.963 - 0,09%)  34. Maluku Utara (2.514 - 0,05%).


































                                                           310
   306   307   308   309   310   311   312   313   314   315   316