Page 267 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 OKTOBER 2020
P. 267

Hal  tersebut  tertuang  dalam  Peraturan  Presiden  (Perpres)  Nomor  95  Tahun  2020  tentang
              Kementerian  Ketenagakerjaan  dan  Peraturan  Presiden  Nomor  96  Tahun  2020  tentang
              Kementerian Koperasi dan UKM.

              Dalam Perpres 95/2020 pasal 2 ayat 1 disebutkan, dalam memimpin Kemnaker, Menteri dibantu
              oleh Wakil Menteri sesuai dengan penunjukkan Presiden.

              "Wakil Menteri diangkat dan diberhentikan oleh presiden. Wakil Menteri berada di bawah dan
              bertanggung jawab kepada Menteri," demikian bunyi pasal 2 ayat 2 dan 3, dikutip  Liputan6.com
              dari dokumen Perpres, Minggu (4/10/2020).

              Tidak berbeda dengan Perpres 95/2020, Perpres 96/2020 pasal 2 ayat 1 hingga 3 juga mengatur
              bahwa Menteri Koperasi dan UKM akan dibantu oleh Wakil Menteri sesuai penunjukkan Presiden.

              Wakil  Menteri  juga  akan  diangkat  dan  diberhentikan  oleh  Presiden,  berada  di  bawah  dan
              bertanggung jawab kepada Menteri.

              Adapun,  dua  Perpres  ini  diteken  pada  23  September  2020.  Aturan  ini  berlaku  pada  tanggal
              diundangkan yaitu 25 September oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly.

              Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno memastikan belum ada pengangkatan  wakil
              menteri    dalam  waktu.  Hal  ini  disampaikan  Pratikno  menyusul  terbitnya  peraturan  presiden
              (perpres) yang mengatur soal wakil menteri di Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian
              Koperasi dan UKM.
              "Berita  tentang  rencana  pengangkatan  2  Wakil  Menteri  baru  yakni,  Wamen  Kemenaker  dan
              Wamen  Koperasi  dan  Usaha  Kecil  dan  Menengah  itu  tidak  benar,"  ujar  Pratikno,  Minggu
              (4/10/2020).

              Dia  menjelaskan,  dalam  perpres  kelembagaan  beberapa  kementerian,  memang  ada  jabatan
              wakil menteri  . Namun, pengangkatan wakil menteri diatur dalam keputusan presiden (keppres),
              bukan perpres.

              "Tetapi pengangkatan wakil menteri oleh Presiden melalui keppres," ucap Pratikno.

              Dia  menekankan,  hingga  kini,  tidak  ada  Rancangan  Keppres  tentang  pengangkatan    wakil
              menteri  di Kabinet Indonesia Maju. Jokowi terakhir melantik 12 wakil menteri pada 25 Oktober
              2019.

              Jokowi sebelumnya juga pernah meneken Pepres Nomor 82 tahun 2019 tentang Kementerian
              Pendidikan dan Kebudayaan dan Perpres Nomor 73 tahun 2019 tentang Kementetian Riset dan
              Teknologi. Kedua perpres itu juga menyinggung soal posisi Wakil Menteri di dua kementerian
              itu.

              Kendati begitu, hingga kini, posisi wakil menteri di dua kementerian itu belum juga terisi. Jokowi
              mengatakan hal itu lantaran belum ada permintaan dari menteri-menteri terkait.
              "Belum. Sampai dengan hari ini belum, belum terpikir ke situ.  menterinya juga belum minta
              (angkat  wakil  menteri),"  ujar  Jokowi  saat  berbincang  dengan  wartawan  di  Istana  Merdeka
              Jakarta, Senin 2 Desember 2019.

              Pratikno sebelumnya mengatakan posisi wakil menteri tak harus diisi. Menurut dia, Jokowi akan
              melihat perkembangan para menteri terlebih dahulu sebelum menunjuk wakil menteri.

              "Jadi itu kan perpres organisasi kan ya seperti perpres TNI ada Wakil Panglima, enggak berarti
              harus  ada.  Tapi  seandainya  ada  kepres  sudah  anu,  wadahnya  sudah  ada.  Kita  lihat
              perkembangan," ucap Pratikno.
                                                           266
   262   263   264   265   266   267   268   269   270   271   272