Page 603 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 OKTOBER 2020
P. 603
perusahaan, hingga pemberitahuan secara personal melalui layanan SMS (Short Message
Service/Pesan Singkat) langsung ke telepon seluler peserta. Lebih lanjut Agus menjelaskan
bahwa melalui pendekatan personal via SMS yang berisi tautan unik, memungkinkan peserta
untuk langsung melakukan pengkinian data. Namun peserta yang mendapatkan SMS ini hanya
bagi peserta yang non aktif terhitung periode Juni 2020 dan setelahnya.
Hingga gelombang V penyerahan BSU ini, BPJAMSOSTEK berhasil mengumpulkan 14,8 juta data
nomor rekening pekerja dan setelah dilakukan validasi berlapis menjadi 12,4 juta data pekerja.
Terdapat 1,8 juta data yang dinyatakan tidak sesuai dengan kriteria yang diatur dalam
Permenaker Nomor 14 tahun 2020. Selain itu juga terdapat sekitar 600 ribu data yang tidak
berhasil dikonfirmasi ulang.
Menurut Agus, kondisi ini ditengarai terjadi karena berbagai faktor, seperti kondisi geografis
Indonesia dimana perusahaan peserta berada di daerah terpencil, sehingga mempersulit
koordinasi dalam mengumpulkan data. Selain koordinasi, kepemilikan rekening bank bagi pekerja
di daerah terpencil juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi, terlebih penerimaan gaji
disinyalir masih dibagikan secara manual.
Selain isu tersebut, Agus mengindikasikan bahwa permasalahan klasik terkait pelaporan data
upah oleh perusahaan juga masih terjadi. Hal ini memaksa BPJAMSOSTEK harus ekstra selektif
dalam melakukan validasi terkait kesesuaian data dengan kriteria Kemnaker.
Agus menerangkan bahwa salah satu kriteria yang diterbitkan Kemnaker untuk penerima BSU
adalah upah pekerja di bawah Rp5 juta. "Sementara masih sering kita dapati kasus pelaporan
data upah yang disalahgunakan dan cenderung merugikan pekerja karena lebih rendah daripada
yang sebenarnya," ungkap Agus.
Ini menjadi tugas besar BPJAMSOSTEK bersama seluruh pekerja dan stakeholders karena upah
yang dilaporkan menjadi acuan perhitungan manfaat yang akan diterima nantinya. "Program
BSU dari pemerintah ini selain mampu meringankan beban ekonomi masyarakat pekerja, juga
membuka mata masyarakat tentang pentingnya Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. Semoga
momentum ini terus terjaga sehingga seluruh pekerja Indonesia terlindungi oleh program
jaminan sosial ketenagakerjaan dari BPJAMSOSTEK," kata Agus.
Menteri Ketenagakerjaan RI, Ida Fauziyah, mengapresiasi kinerja BPJAMSOSTEK karena berhasil
mengumpulkan data nomor rekening pekerja. "Terima kasih kepada BPJS Ketenagakerjaan atas
kerja kerasnya telah mengumpulkan dan melakukan validasi data nomor rekening pekerja yang
berhak mendapatkan subsidi gaji atau upah," tuturnya.
Berdasarkan data yang dirilis oleh Kementerian Ketenagakerjaan, hingga hari ini bantuan subsidi
gaji/upah Tahap I telah tersalurkan kepada 2.484.429 penerima atau setara 99,38 persen, Tahap
II telah tersalurkan kepada 2.981.533 penerima atau setara 99,38 persen, Tahap III tersalurkan
kepada 3.476.122 penerima atau setara 99,32 persen; dan Tahap IV telah tersalurkan kepada
1.836.177. Sementara untuk Tahap V sedang dalam proses untuk penyaluran dana hingga
ditransfer ke rekening pekerja.
Di sisi lain, Kepala Kantor Cabang (Kakacab) BPJAMSOSTEK Jakarta Menara Jamsostek Hadi
Purnomo, mengatakan pengumpulan dan validasi data rekening ini tidak lepas dari dukungan
semua pihak, baik perusahaan, perbankan, maupun tenaga kerja itu sendiri. Momentum program
BSU dari pemerintah ini memperlihatkan betapa pentingnya mengikuti program jaminan sosial
ketenagakerjaan. Dia berharap seluruh pekerja di Indonesia terlindungi program ini dan pemberi
kerja lebih tertib dalam administrasi kepesertaan BPJAMSOSTEK.
602