Page 606 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 OKTOBER 2020
P. 606

Usulan agar guru ngaji dan guru honorer mendapat tunjangan selama masa pandemi Covid-19
              telah lama disuarakan banyak kalangan. Mereka menilai pemerintah abai terhadap kalangan guru
              ngaji dan guru honorer yang juga mendapat pukulan ekonomi selama masa pandemi Covid-19.

              Guru ngaji dan guru honorer  layak untuk dikedepankan mendapatkan subsidi karena selama ini
              mereka digaji di bawah standar upah minimum regional (UMR). Kebanyakan guru ngaji dan guru
              honorer ini harus bekerja sampingan di sektor informal untuk memenuhi kebutuhan ekonomi
              keluarga. Ironisnya, selama Covid-19 ini banyak sektor informal yang harus gulung tikar.

              "Mereka juga bagian dari kelompok masyarakat yang perlu diperhatikan dan terdampak Covid-
              19.  Saya  kira  negara  harus  hadir  untuk  membantu  mereka.  Pekerja  yang  mendapatkan
              penghasilan  rutin  saja  mendapatkan  subsidi,  guru  ngaji  yang  pendapatannya  sangat-sangat
              terbatas tidak diperhatikan, itu kan ironis," ujar Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzili
              kemarin.

              Politikus  Partai  Golkar  ini  mengatakan,  Komisi  VIII  selalu  menyuarakan  agar  guru  ngaji  dan
              honorer  diperhatikan  dengan  memberikan  alokasi  bantuan  dari  negara  untuk  mereka.  "Tapi
              harapan saya leading sector-nya bukan pada Kemenaker karena kan mereka memang bukan
              pekerja pada sektor industri, tapi mereka bekerja pada sektor pendidikan," katanya.

              (guru honorer dan guru ngaji  mendapatkan alokasi bantuan yang sifatnya tetap, bukan karena
              anggaran  sisa  yang  tidak  terserap.  Kedua,  leading  sector  yang  menangani  anggaran  untuk
              subsidi  guru  honorer  dan  guru  ngaji  adalah  Kementerian  Pendidikan  dan  Kebudayaan  dan
              Kementerian Agama. "Jadi, mereka harus juga mendapatkan perhatian khusus yang sifatnya
              bukan karena sisa, tapi seharusnya dialokasikan sejak awal untuk mereka," tuturnya.














































                                                           605
   601   602   603   604   605   606   607   608   609   610   611