Page 610 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 OKTOBER 2020
P. 610
"Subsidi upah atau gaji dapat mendorong konsumsi rumah tangga 0,4 persen-0,7 persen.
Meningkatnya konsumsi rumah diharapkan dapat mengungkit pertumbuhan ekonomi," tutur Ida
dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (1/10).
Ida berharap BLT pekerja bergaji di bawah Rp5 juta akan meringankan beban rumah tangga.
Ini khususnya kepada rumah tangga yang terdampak covid-19.
"Kami berharap bantuan pemerintah berupa subsidi gaji atau upah hendaknya digunakan untuk
membeli kebutuhan primer, misalnya sembako atau produk buatan dalam negeri," papar Ida.
Pemerintah menargetkan dapat menyalurkan BLT kepada 15,7 juta pekerja. Hanya saja, sejauh
ini, realisasinya baru 10,77 juta yang mendapatkan BLT tersebut.
Ida menyatakan penyaluran BLT dilakukan secara bertahap, dari gelombang I hingga V.
Rinciannya, realisasi penyaluran di gelombang I sebanyak 2,48 juta pekerja, gelombang II
sebanyak 2,98 juta pekerja, gelombang III sebanyak 3,47 juta pekerja, dan gelombang IV
sebanyak 1,83 juta pekerja.
Untuk gelombang V, Kementerian Ketenagakerjaan baru saja mendapatkan data 618 ribu
rekening dari BPJS Ketenagakerjaan. Data itu masih harus dicek oleh Kementerian
Ketenagakerjaan.
"Sementara untuk gelombang V, saat ini masih dalam proses cek kelengkapan data," ujar Ida.
Secara total, BPJS Ketenagakerjaan mendapatkan total 14,8 juta data rekening calon penerima
BLT pekerja bergaji di bawah Rp5 juta. Namun, hanya 12,4 juta yang akhirnya diberikan ke
Kementerian Ketenagakerjaan.
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto mengatakan ada 2,4 juta data pekerja
bergaji di bawah Rp5 juta yang tidak lolos validasi penerima bantuan. Mayoritas atau sebanyak
1,8 juta data tidak sesuai dengan kriteria penerima bantuan yang disusun pemerintah,
sedangkan sisanya 600 ribu data gagal dilakukan konfirmasi ulang.
Sementara, ada 160 ribu data yang dikembalikan oleh Kementerian Ketenagakerjaan ke BPJS
Ketenagakerjaan untuk diperiksa ulang. Agus bilang pihaknya sudah mengembalikan lagi 137
ribu data ke Kementerian Ketenagakerjaan.
"Ini sudah kami perbaiki, yang kami kembalikan lagi (ke Kementerian Ketenagakerjaan) ada 137
ribu namun masih ada sisa retur yang belum diperbaiki," pungkas Agus.
609