Page 211 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 DESEMBER 2021
P. 211
Ringkasan
Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menyoroti kenaikan upah minimum
provinsi (UMP) DKI Jakarta yang baru saja direvisi menjadi Rp225 ribu. Ekonom INDEF, Rizal
Taufikurahman, melihat hal tersebut bisa menjadi cara meningkatkan konsumsi rumah tangga
atau masyarakat pada akhir kuartal-IV 2021.
INDEF: KENAIKAN UMP DKI 2022 BISA TINGKATKAN KONSUMSI MASYARAKAT
Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menyoroti kenaikan upah minimum
provinsi (UMP) DKI Jakarta yang baru saja direvisi menjadi Rp225 ribu.
Ekonom INDEF, Rizal Taufikurahman, melihat hal tersebut bisa menjadi cara meningkatkan
konsumsi rumah tangga atau masyarakat pada akhir kuartal-IV 2021.
"Itu punya peluang untuk mendongkrak konsumsi kita sangat tinggi sehingga pertumbuhan
ekonomi bisa ditopang oleh daya beli masyarakat DKI Jakarta atau warga lain yang mencari
nafkah di Jakarta," kata Rizal, dalam webinar bertajuk 'Bagaimana Nasib Ekonomi Indonesia di
Tahun 2022?', Jumat (24/12/2021).
1. Pertumbuhan ekonomi 2022 bisa terkerek Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief
Rahmat) Rizal menambahkan, DKI Jakarta merupakan provinsi yang memiliki kontribusi
terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan demikian, kenaikan UMP
tersebut dari kacamata ekonomi sangat positif untuk bisa mengerek pertumbuhan ekonomi
pada 2022 mendatang. Adapun salah satu faktor yang mampu mendongkrak pertumbuhan
ekonomi adalah tingkat konsumsi rumah tangga yang tinggi. "UMP ini setidaknya bisa
meningkatkan daya beli masyarakat karena besarannya lumayanlah Rp225 ribu. Kita positif
saja dan juga DKI Jakarta ini punya kontribusi 17 persen ke pertumbuhan ekonomi nasional,"
tutur Rizal.
2. Dampak kenaikan UMP Rp225 ribu tidak terlalu bagus untuk pengusaha Ilustrasi Upah (IDN
Times/Arief Rahmat) Kendati demikian, Rizal juga melihat kenaikan UMP dari kacamata
pengusaha. Menurut dia, kenaikan UMP tersebut di mata pengusaha bisa menjadi hal
memberatkan. Hal itu disebabkan bisnis mereka yang belum benar-benar kembali sehat
akibat terpukul pandemik COVID-19. "Hanya saja ini memberikan persoalan kepada
pengusaha yang belum benar-benar fit dan sehat bisnis model atau juga bisnis yang sedang
dijalankan di DKI Jakarta. Oleh karena itu, ini menjadi ranah diskursus memang dan dari
kacamata ekonomi memberikan dampak positif bagi masyarakat Jabodetabek, dan
memberikan perbaikan ke ekonomi DKI dan nasional," tutur Rizal.
3. sebelumnya diberitakan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengambil keputusan
merevisi dan menaikkan UMP 2022 sebesar 5,1 persen atau senilai Rp 225.667 dari UMP
tahun 2021. Dengan begitu, UMP DKI Jakarta 2022 naik dari Rp4.416.186 menjadi
Rp4.641.854. "Dengan kenaikan Rp225 ribu per bulan, maka saudara-saudara kita, para
pekerja dapat menggunakannya sebagai tambahan untuk keperluan sehari-hari. Yang lebih
penting adalah melalui kenaikan UMP yang layak ini, kami berharap daya beli masyarakat
atau pekerja tidak turun," ujar Gubernur Anies, Sabtu (18/12/2021).
Adapun keputusan kenaikan UMP wilayah DKI Jakarta tahun 2022 naik 5,1 persen atau senilai
Rp225.667 dari UMP tahun 2021, selain mempertimbangkan sentimen positif dari kajian dan
proyeksi tersebut, juga didasari kajian ulang dan pembahasan kembali bersama semua
pemangku kepentingan.
210