Page 214 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 DESEMBER 2021
P. 214

Ringkasan

              Kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta menuai pro-kontra di berbagai kalangan
              masyarakat  baik  pekerja  maupun  pengusaha.  Seperti  diketahui,  Gubernur  DKI  Jakarta  Anies
              Baswedan  telah  menetapkan  UMP  tahun  2022  naik  5,1%  atau  Rp225.667  dan  menjadi
              Rp4.641.854.



              4 FAKTA PRO-KONTRA KENAIKAN UMP JAKARTA 2022
              Kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta menuai pro-kontra di berbagai kalangan
              masyarakat  baik  pekerja  maupun  pengusaha.  Seperti  diketahui,  Gubernur  DKI  Jakarta  Anies
              Baswedan  telah  menetapkan  UMP  tahun  2022  naik  5,1%  atau  Rp225.667  dan  menjadi
              Rp4.641.854.
              Dan  berikut  fakta  mengenai  Pro-Kontra  Kenaikan  UMP  Jakarta  2022  yang  telah  dirangkum
              Okezone, Sabtu (25/12/2021).

              1.  Dapat  Tingkatkan  Konsumsi  Masyarakat  Menteri  Perencanaan  dan  Pembangunan
                  Nasional/Kepala  Bappenas  Suharso  Monoarfa  menyatakan  sepakat  dengan  keputusan
                  Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2022
                  sebesar  Rp225.667.  Menurutnya,  keputusan  itu  bisa  mendorong  pertumbuhan  konsumsi
                  masyarakat yang selanjutnya berdampak pada perekonomian nasional.

                  Dirinya  yakin  dengan  kenaikan  upah  yang  dibayarkan,  tingkat  konsumsi  masyarakat
                  meningkat.  Adapun  kontribusi  konsumsi  rumah  tangga  menjadi  mayoritas  pada
                  perekonomian nasional. Kontribusi tersebut dapat menyumbang hingga 56%. "Itu artinya
                  memberikan bantalan pertumbuhan consumption setidak-tidaknya 5,2%.

                  Jadi kalau 56% saja dari GDP kita itu adalah consumption kenaikan itu saja 2,3% sudah ada
                  di  tangan,"  kata  Suharso  dalam  keterangannya  di  Jakarta.  Untuk  itu,  Suharso  berharap
                  pengusaha tidak menolak keputusan revisi UMP DKI.

                  "Bahwa ini perlu karena ini resiprokal, akan membalik kok. Akhirnya produk-produk itu akan
                  bertambah, akan menggerakkan demand," pungkasnya.

              2.  Memberatkan Pelaku Usaha Disamping itu, kenaikan UMP ditentang oleh Asosiasi Pengusaha
                  Indonesia (Apindo) DKI Jakarta. Apindo berupaya mendorong Gubernur DKI Jakarta, Anies
                  Baswedan agar mengurungkan niatnya menaikan UMP pada 2022.

                  "Saat ini kami belum menerima dan mengetahui isi salinan Kepgub yang baru. Tapi yang
                  jelas kami akan berupaya melakukan pendekatan. Tapi kalau tidak ada hasil, kami akan
                  bawa ini ke jalur hukum degan menggugat ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN)," ujar
                  Wakil Ketua Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) DKI
                  Jakarta Nurjaman kepada MNC Portal Indonesia.

                  Nurjaman  menerangkan,  alasan  penolakan  dari  pihaknya  lantaran  Keputusan  Gubernur
                  (Kepgub) yang menaikan UMP sebesar 5,1 persen akan memberatkan pelaku usaha serta
                  tindakan tersebut sudah melanggar aturan.

                  Selaras  dengan  hal  itu,  Ketua  Kadin  Jakarta  Diana  Dewi  menyebut  bahwa  pihaknya
                  mendapatkan banyak keluhan dari dunia usaha di DKI Jakarta atas keputusan tersebut dan
                  menilai Pemprov DKI Jakarta dapat lebih bijak.

                                                           213
   209   210   211   212   213   214   215   216   217   218   219