Page 74 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 DESEMBER 2021
P. 74
bantalan pertumbuhan konsumsi. Suharso memprediksi setidaknya ada bantalan pertumbuhan
konsumsi 5,2 persen dari kenaikan UMP DKI Jakarta.
"Jadi kalau 56 persen saja dari GDP kita itu adalah consumption kenaikan itu saja 2,3 persen
sudah ada di tangan. Apalagi PPN akan naik satu persen, ini saya kira perlu dipikirkan," tutur
Suharso, dalam keterangan Rabu (22/12).
Kepala Bappenas menambahkan, besaran kenaikan UMP itu dapat mendorong konsumsi
masyarakat hingga sebesar Rp 180 triliun per tahun.
Menurutnya, hal itu juga akan menguntungkan pengusaha. Ketua Umum Partai Persatuan
Pembangunan (PPP) ini menegaskan, konsumsi menjadi sumber pertumbuhan ekonomi di
Indonesia.
"Kami di Bappenas menghitung kalau naiknya saja rata-rata bisa lima persen itu akan memompa
disposal pengeluaran dari menambah konsumsi itu kira-kira sama dengan Rp 180 triliun per
tahun," ujarnya.
Suharso menegaskan, jika kenaikan UMP sendiri tidak mungkin hanya sebesar satu persen. Ia
mengaku mendapatkan pandangan itu setelah berdiskusi dengan salah satu pengusaha ternama
di Indonesia. Kepala Bappenas mengaku optimistis kenaikan UMP sebesar 5,1 persen DKI Jakarta
juga akan berdampak baik kepada pengusaha.
"Saya menaruh harapan perbankan bisa melakukan dakwah pembangunan seperti ini kepada
pengusaha bahwa ini perlu karena ini resiprokal, akan membalik kok, Akhirnya produk-produk
itu akan bertambah, akan menggerakkan demand," tegasnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan, alasan Pemprov DKI Jakarta
untuk menaikan UMP DKI pada 2022 sebesar 5,1 persen didasari rasa keadilan. Anies mengaku,
pada 2020 saja, ketika ekonomi Indonesia terpuruk, formula UMP yang dibuat Kementerian
Tenaga Kerja (Kemenaker) untuk wilayah DKI Jakarta bisa naik 3,3 persen untuk upah di tahun
2021.
Anies mengaku heran, dengan kondisi ekonomi domestik yang mulai membaik, justru formula
kenaikan upah yang dibuat Kemenaker untuk tahun 2022 justru hanya menghasilkan kenaikan
upah minimum 0,8 persen. Apalagi kenaikan UMP di DKI Jakarta sebelum masa pandemi, secara
rerata bisa tembus 8,6 persen.
Menurut Gubernur DKI Jakarta, wajar jika UMP DKI Jakarta untuk tahun 2022 naik sebesar 5,1
persen.
"Ini bukan cuma mengganggu rasa keadilan, tetapi seakan ada ketidakwajaran. Dimana saat
kondisi ekonomi meningkat, tetapi kenaikan UMP malah menurun," tutur Anies.
sumber republika.co.id
73