Page 6 - E-Magz MPOWER edisi Triwulan IV 2018
P. 6
TAJUK UTAMA
4 Tahun Revolusi
Mental Ketenagakerjaan
Kilas Balik Revolusi Mental Ketenagakerjaan
R evolusi mental menjadi landasan kerja Memanusiakan Manusia 1945 bersama,
ke-
kerja
Sebagaimana
Baik
dipahami
Jokowi-JK.
kabinet
meng-
Dasar
Undang-Undang
menterian/lembaga struktural maupun
non struktural bersama-sama menyambut
dalam
dan
ikhtiar perubahan kehidupan berbangsa dan amanatkan setiap warga negara memiliki hak
yang
sama
kesempatan
bernegara kearah yang lebih bermartabat melalui memperoleh pekerjaan yang layak. Hal ini termaktub
spirit revolusi mental. Kementerian Ketenagakerjaan dalam Pasal 27 Ayat (2) UUD 1945, “Tiap-tiap warga
menginternalisasikan revolusi mental di bidang negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan
ketenagakerjaan dalam upaya menciptakan sumber yang layak bagi kemanusiaan.”
daya manusia yang lebih berkualitas dan berdaya Dengan adanya amanat Konstitusi tersebut,
saing tinggi. Muhammad Hanif Dhakiri yang telah mewujudkan pekerjaan layak bagi seluruh lapisan
diberi mandat oleh presiden untuk menjalankan masyarakat merupakan kewajiban pemerintah yang
amanah sebagai Menteri Ketenagakerjaan Republik harus segera terpenuhi. Untuk itu, secara
Indonesia, menggagas ‘Revolusi Mental berkesinambungan pemerintah melakukan estafet
Ketenagakerjaan’. program dan kebijakan sebagai upaya mewujudkan
Revolusi mental ketenagakerjaan merupakan pekerjaan layak tersebut. Pekerjaan layak me-
gerakan seluruh elemen ketenagakerjaan meliputi rupakan hilir dari upaya menciptakan kehidupan ma-
pemerintah dalam hal ini Kementerian nusia Indonesia yang sejahtera.
Ketenagakerjaan, pengusaha, Serikat Pekerja/ Hak untuk mendapatkan pekerjaan dan
Serikat Buruh, maupun masyarakat secara umum. penghidupan yang layak penting untuk dijamin
Revolusi mental ketenagakerjaan harus mengubah perlindungannya. Sebab, setiap orang berhak
cara pandang, pikiran, sikap dan perilaku yang ber- atas kesejah-teraan. Dengan mendapat
orientasi pada kemajuan dan kemodernan tenaga suatu pekerjaan, maka setiap orang
kerja Indonesia, sehingga mampu meningkatkan dapat memenuhi kebutuhannya. Jika
kualitas tenaga kerja Indonesia dalam menghadapi semua kebutuhan terpenuhi, baik
kompetensi tenaga kerja global yang semakin ketat. kebutuhan lahir maupun batin, maka
Meski bidang ketenagakerjaan terus mengalami dapat dikatakan kehidupan individu
perbaikan secara berkala dari waktu ke waktu, seperti ini masuk dalam kategori
proses mengurai benang kusut ketenagakerjaan sejahtera.
Indonesia belumlah rampung sepenuhnya Meski demikian, rendahnya
mengingat kompleksitas tantangan pembangunan kompetensi angkatan kerja
ketenagakerjaan. menjadi tantangan tersendiri
Berdasarkan Rencana Strategis Kementerian bagi pemerintah Indonesia.
Ketenagakerjaan Republik Indonesia Tahun Padahal Indonesia diprediksi akan
2015-2019, persoalan bidang ketenagakerjaan mencapai puncak bonus demo-
dapat dibagi menjadi tujuh bagian yakni; grafi pada tahun 2035, dimana ma-
1. Kemiskinan, syarakat usia produktif jum-
2. Ketimpangan Ekonomi dan Middle Income Trap, lahnya mencapai titik ter-
3. Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), tinggi. Jika upaya kebijakan
4. Daya Saing Tenaga Kerja, dan program pemerintah
5. Pasar Kerja dan Penempatan Tenaga Kerja, tidak mampu memaksimal-
6. Hubungan Industrial, kannya, maka sudah dipastikan
7. Pengawas dan Perlindungan Ketenagakerjaan. bonus demografi tersebut akan
menjadi bumerang bagi
Indonesia.
6 Edisi Triwulan IV/2018