Page 10 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 31 MARET 2021
P. 10

Rasio  kecukupan  dana  adalah  kemampuan  lembaga  atau  perusahaan  dalam  memenuhi
              kewajibannya  kepada  peserta  atau  kemampuan  manajemen  dalam  mendanai  program
              pensiunnya.

              "Apa yang menyebabkan defisit? Dari dana yang kami miliki, 100 persen yang kami miliki, ada
              23 persen dana yang kami kelola di instrumen saham dan reksa dana," ujar Anggoro di Gedung
              DPR, kemarin.

              Dia menjelaskan, instrumen saham dan reksa dana memiliki risiko pasar yang membuat dana
              investasi BPJS Ketenagakerjaan turun atau unrealized loss. Penurunan dari nilai aset investasi
              saham sebagai dampak dari fluktuasi pasar modal yang tidak bersifat statis.

              "Kalau dilihat sejak Desember 2017 itu IHSG masih 6.335, rasio kecukupan dana JHT itu masih
              101 persen. Juli 2018 IHSG turun ke 5.900 maka dana JHT itu 94,7 persen pada Juli 2018.
              Februari  2021  IHSG  sudah  bergerak  naik  ke  6.200,  maka  rasio  kecukupan  dana  meningkat
              menjadi 95,2 persen," pungkasnya.
              Sementara  itu,  Wakil  Ketua  Komisi  IX  DPR  RI,  Ansory  Siregar  meminta  Direksi  BPJS
              Ketenagakerjaan dan Dewas menyampaikan program kerja dan anggaran tahunan (RKAT) tahun
              2021.

              "Termasuk  roadmap  tentang  perluasan  kepesertaan  program  jaminan  sosial  termasuk  pada
              peserta Bukan Penerima Upah (BPU) pekerja informasi dan peserta non aktif," teranganya.

              Komisi  IX  juga  meminta  Direksi  BPJS  Ketenagakerjaan  melakukan  penyelarasan  data
              kepesertaan dengan pihak pemberi kerja guna menghindari data kepesertaan yang berbeda atas
              penghasilan  peserta  BPJS  Ketenagakerjaan  yang  didaftarkan.  Termasuk  menyempurnakan
              pedoman investasi dalam rangka meningkatkan keamanan seluruh investasi. "Khususnya yang
              ditempatkan secara variatif di berbagai lembaga keuangan dan dunia usaha dan melaporkan
              rencana strategis program investasi BPJS Ketenagakerjaan 2021," ucapnya.
              Komisi  IX  juga  mendesak  Dewan  Pengawas  BPJS  bidang  Ketenagakerjaan  untuk  melakukan
              koordinasi  dalam  melaksanakan  pengawasan  terhadap  kinerja  BPJS  Ketenagakerjaan,
              meningkatkan  koordinasi  dan  Kerjasama  dengan  Direksi  BPJS  Ketenagakerjaan  untuk
              memaksimalkan kualitas kinerja dan pelayanan bagi para peserta.
              Di samping itu, Komisi IX mendesak BPJS Ketenagakerjaan untuk melakukan kajian yang intensif
              dan  serius  terhadap  seluruh  aturan  perundang-undangan  dalam  rangka  usulan
              pengharmonisasian  regulasi  sehingga  dapat  menunjang  peningkatan  kinerja  BPJS
              Ketenagakerjaan secara kelembagaan. (fin/*)
























                                                            9
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15