Page 60 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 31 MARET 2021
P. 60
usaha untuk mendorong produktivitas," ujar Direktur Pengawasan Norma K3, Ghazmahadi, saat
menyampaikan sambutan secara virtual di acara Indonesia Conference & Competition OSH di
Jakarta, Selasa (30/3/2021).
KEMNAKER TERUS PERKUAT INOVASI PELAKSANAAN K3 DI PERUSAHAAN
JAKARTA - Untuk memeriahkan bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) tahun 2021,
Kementerian Ketenagakerjaan menggelar Indonesia Conference & Competition of Occupational
Safety and Health (OSH). Kegiatan ini salah satu upaya Kemnaker untuk terus meningkatkan
dan memperkuat inovasi baru terhadap pelaksanaan K3 di tengah perubahan masyarakat dan
revolusi industri yang kian melesat.
"Kemnaker mendorong semua pihak agar terus menerus mempromosikan K3 dalam rangka
meningkatkan perlindungan pekerja dan keberlangsungan usaha untuk mendorong
produktivitas," ujar Direktur Pengawasan Norma K3, Ghazmahadi, saat menyampaikan sambutan
secara virtual di acara Indonesia Conference & Competition OSH di Jakarta, Selasa (30/3/2021).
Ghazmahadi, menjelaskan bahwa dalam upaya memperkuat Budaya K3, pemerintah memahami
bahwa sebagai regulator, perlu mendukung kegiatan-kegiatan yang dapat memberikan
perlindungan pekerja/buruh dan keberlangsungan usaha.
"K3 adalah salah satu isu yang mampu menjembatani kedua kepentingan ini. K3 bahkan adalah
kunci untuk meningkatkan produktivitas," ucapnya.
Beneran Nih THR 2021 Bakal Dicicil Lagi? Ini Kata Kemnaker Ketemu Menaker, Dewas Beberkan
Soal Tiga Pilar dan Enam Lompatan Ia menilai budaya K3 harus dijadikan suatu mindset yang
senantiasa terus dikembangkan. Pihaknya berharap seluruh masyarakat semakin memahami
untuk memulai budaya K3 yang sederhana, mudah, dan murah.
Ghazmahadi mencontohkan membersihkan tempat kerja satu kali satu hari secara teratur akan
menyumbang menurunnya jumlah pekerja/buruh yang sakit karena terpapar debu, terjatuh
karena lantai licin, dan lain-lain. "Ujungnya, pekerja/buruh bisa terus bekerja, keluarga senang.
Di sisi lain, proses produksi terus berjalan, keuntungan datang, pengusaha pun riang," katanya.
Untuk mempercepat pelaksanaan budaya K3, pemerintah telah memiliki kebijakan perlindungan
tenaga kerja lebih efektif dan efisien dengan melibatkan unsur pekerja/buruh atau serikat
pekerja/serikat buruh. Yakni melalui penerapan K3 yang terintegrasi dengan sistem manajemen
K3 yang terukur, terstruktur, dan terintegrasi atau yang sering dikenal dengan penerapan Sistem
Manajemen K3 (SMK3).
"Penerapan SMK3 dilaksanakan agar upaya pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja
dapat terwujud dan peningkatan produktivitas juga akan tercipta, sehingga budaya K3 melekat
pada setiap individu yang terlibat dalam perusahaan," katanya.
Ditegaskan Ghazmahadi, peningkatan jaringan dan kerja sama dengan stakeholder, baik dalam
dan luar negeri, merupakan satu kebutuhan untuk mengatasi persoalan ketenagakerjaan tidak
dapat dilakukan sendirian, terlebih di masa pandemi.
"Kita sudah melakukan terobosan dengan inovasi-inovasi baru terhadap pelaksanaan K3, untuk
terus ditingkatkan dan diperkuat di tengah perubahan masyarakat dan revolusi industri yang
kian melesat," tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Lembaga Pengembangan SDM Prima Karya Kemnaker,
Hermanto menyatakan pihaknya mendorong agar jejaring dan kerja sama semua pihak dapat
59

