Page 76 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 31 MARET 2021
P. 76
AZIS SYAMSUDDIN MINTA SKEMA PEMBAYARAN THR DENGAN CARA DICICIL
DIPERTIMBANGKAN LAGI
JAKARTA - Pemerintah mewacanakan pembayaran tunjangan hari raya (THR) 2021 bagi buruh
dan pekerja dengan skema dicicil.
Namun, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menyebut hingga 2021 masih ada
perusahaan yang belum selesai melakukan kewajiban pembayaran cicilan THR tahun 2020 bagi
buruh dan pekerja.
Sementara, kalangan dunia usaha berharap pencairan bantuan sosial yang dijanjikan pemerintah
pada masa Lebaran 2021 atau Idulfitri 1442 H akan mampu mendongkrak konsumsi dan
permintaan pasar, sehingga bisa tetap mendorong pemulihan ekonomi meskipun ada kebijakan
larangan mudik.
Merespons perkembangan yang ada, Wakil Ketua DPR RI M. Azis Syamsuddin mendorong
pemerintah melakukan evaluasi terhadap mekanisme pembayaran THR dengan cara dicicil,
mengingat hal itu akan memengaruhi daya beli masyarakat khususnya saat bulan suci Ramadan
dan Idulfitri.
Azis mengatakan Kementerian Ketenagakerjaan agar membuka ruang diskusi terkait skema
pemberian THR tahun 2021. "Jangan sampai ini (persoalan pembayaran THR) menimbulkan
gejolak dan polemik yang berkepanjangan," kata Azis Syamsuddin dalam siaran persnya, Selasa
(30/3).
Di sisi lain, wakil ketua umum Partai Golkar ini mendorong Kemenaker menyampaikan imbauan
ke perusahaan yang belum memberikan kewajiban THR 2020 kepada pekerja, untuk segera
melunasi kewajibannya.
Sementara, terkait kinerja ekonomi yang lebih baik dibanding tahun lalu, Azis memperkirakan
jumlah perusahaan yang akan mengajukan penundaan pembayaran THR tidak akan sebanyak
tahun lalu. Terlebih, lanjut dia, krisis arus kas (cashflow) di perusahaan pun pada 2021 ini lebih
bisa terkelola dengan baik dibanding tahun lalu.
Kendati demikian, Azis memperkirakan masih ada perusahaan yang perlu meminta penangguhan
THR. Namun, Azis juga menyebut daya beli masyarakat tahun ini bisa lebih tinggi dari 2020. Hal
ini bisa memicu konsumsi lebih tinggi. "Ini yang menjadi catatan DPR. Maka Kemenaker bisa
memaksimalkan momentum ini untuk peningkatan demand dan kegiatan ekonomi masyarakat,"
katanya.
Mantan ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR itu mengatakan legiatan ekonomi tidak akan
berhenti meskipun tidak ada aktivitas mudik. "Masih ada kesempatan untuk mendongkrak
konsumsi, baik dari sisi supply (dengan bansos dan pencairan THR)," jelas Azis.
Dia berharap pemerintah dapat mengatur waktu dan memastikan pencairan bansos bisa berjalan
lancar pada momentum Lebaran. "Kami mengingatkan pengendalian pandemi pun tetap harus
jadi perhatian utama agar trennya terus menurun dan makin minim menjelang Lebaran,"
pungkas Azis Syamsuddin.
75

