Page 78 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 31 MARET 2021
P. 78

DORONG PRODUKTIVITAS PEKERJA, KEMNAKER AJAK PROMOSIKAN BUDAYA K3

              "Kemnaker  mendorong  semua  pihak  agar  terus  menerus  mempromosikan  K3  dalam  rangka
              meningkatkan  perlindungan  pekerja  dan  keberlangsungan  usaha  untuk  mendorong
              produktivitas, " ujar Direktur Pengawasan Norma K3, Ghazmahadi dalam keterangan tertulis,
              Selasa (30/3/2021).

              Dalam  upaya  memperkuat  budaya  K3,  Ghazmahadi  menjelaskan  pemerintah  memahami
              perannya  sebagai  regulator  untuk  mendukung  kegiatan-kegiatan  yang  dapat  memberikan
              perlindungan bagi pekerja dan buruh, serta keberlangsungan usaha.

              "K3 adalah salah satu isu yang mampu menjembatani kedua kepentingan ini. K3 bahkan adalah
              kunci untuk meningkatkan produktivitas," katanya.

              Ghazmahadi menilai budaya K3 harus dijadikan suatu mindset yang senantiasa dikembangkan.
              Oleh karena itu, dia berharap agar masyarakat dapat tergerak untuk mulai menerapkan budaya
              K3 yang sederhana, mudah, dan murah.

              Lebih lanjut dia mencontohkan, budaya K3 dapat dilakukan dengan membersihkan tempat kerja
              satu kali satu hari secara teratur. Hal ini dapat mendorong penurunan jumlah pekerja/buruh
              yang sakit karena terpapar debu, terjatuh karena lantai licin, dan lain-lain.

              "Ujungnya, pekerja/buruh bisa terus bekerja, keluarga senang. Di sisi lain, proses produksi terus
              berjalan, keuntungan datang, pengusaha pun riang, " terangnya.
              Diungkapkan Ghazmahadi, pemerintah telah memiliki kebijakan perlindungan tenaga kerja yang
              efektif  dan  efisien  dengan  turut  melibatkan  unsur  pekerja/buruh  atau  serikat  pekerja/serikat
              buruh demi mempercepat pelaksanaan budaya K3. Yakni melalui penerapan K3 yang terintegrasi
              dengan  sistem  manajemen  K3  yang  terukur,  terstruktur,  dan  terintegrasi  atau  yang  sering
              dikenal dengan penerapan Sistem Manajemen K3 (SMK3).

              "Penerapan SMK3 dilaksanakan agar upaya pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja
              dapat terwujud dan peningkatan produktivitas juga akan tercipta, sehingga budaya K3 melekat
              pada setiap individu yang terlibat dalam perusahaan, " paparnya.

              Dia menegaskan, peningkatan jaringan dan kerja sama dengan stakeholder baik dalam maupun
              luar negeri, merupakan satu kebutuhan untuk mengatasi persoalan ketenagakerjaan tidak dapat
              dilakukan sendirian, terlebih di masa pandemi.
              "Kita sudah melakukan terobosan dengan inovasi-inovasi baru terhadap pelaksanaan K3 untuk
              terus ditingkatkan dan diperkuat di tengah perubahan masyarakat dan revolusi industri yang
              kian melesat, " pungkasnya.

              Pada  kesempatan  tersebut,  Ketua  Lembaga  Pengembangan  SDM  Prima  Karya  Kemnaker,
              Hermanto menambahkan pihaknya juga mendorong agar jejaring dan kerja sama semua pihak
              dapat terwujud di tingkat leadership/kepemimpinan pada level pelaksanaan/ implementasi, baik
              di perusahaan, kampus, maupun di tempat lainnya.

              Sebagai  informasi,  Indonesia  Conference  &  Competition  OSH  bertemakan  'Penerapan  Sistem
              Manajemen K3 Menghadapi Revolusi Industri 4.0' merupakan kolaborasi Kemnaker dengan PT
              Wahana Kendali Mutu. Kegiatan ini digelar secara virtual pada 30-31 Maret 2021 dan dihadiri
              oleh 300 peserta dari 50 perusahaan yang telah tersertifikasi Sistem Manajemen K3 (SMK3).
              Indonesia Conference & Competition OSH menampilkan beragam acara, mulai dari sesi diskusi
              panel  soal  SMK3  dan  Penerapan  K3  Menghadapi  Era  4.0,  Forum  Manajemen  K3,  Presentasi
              Kompetisi  K3,  serta  Kuis  Cepat  Tepat  Norma  K3  yang  akan  diikuti  perwakilan  perusahaan
              peserta. (prf/prf).

                                                           77
   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83