Page 168 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 AGUSTUS 2020
P. 168

Pihaknya  memastikan  setiap  tahapan  proses  penempatan  menerapkan  protokol  kesehatan
              secara  ketat.  Dari  proses  pendaftaran,  seleksi,  penyerahan  dokumen,  hingga  orientasi  pra-
              pemberangkatan (OP), dengan melibatkan kementerian/lembaga terkait, pemerintah daerah,
              dan perwakilan RI di luar negeri.

              "Kebijakan untuk membuka kembali penempatan PMI ini tentunya sudah melalui kajian yang
              matang,  dengan  penuh  kehati-hatian,  dan  negosiasi  panjang  dengan  negara-negara
              penempatan," kata Benny melalui keterangan pers di Jakarta, Kamis (30/7).
              BP2MI, kata Benny, juga akan meminta Asosiasi P3MI (Perusahaan Penempatan Pekerja Migran
              Indonesia)  sebagai  mitra  untuk  ikut  bertanggungjawab  kepada  anggotanya.  Kemudian,
              memastikan  kepatuhan  terhadap  petunjuk  pelaksanaan  pelayanan  penempatan  PMI  dalam
              masa adaptasi kelaziman baru.
              Melalui  Unit  Pelaksana  Teknis  (UPT),  BP2MI  akan  melakukan  koordinasi  dengan  seluruh
              penyelenggara layanan penempatan PMI dan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 di wilayah
              kerja masing-masing. Hal itu guna memastikan infrastruktur layanan penempatan PMI telah
              sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku.

              Penempatan PMI pada masa adaptasi baru, kata dia, merupakan bagian dari ikhtiar dan upaya
              pemerintah dalam membantu pemulihan ekonomi nasional serta mengatasi pengangguran di
              dalam  negeri  akibat  pandemi.  Calon  PMI  yang  telah  terdaftar  dan  memiliki  visa  kerja  yang
              menjadi prioritas untuk diberangkatkan ke negara-negara tujuan.

              "Upaya  ini  merupakan  wujud  jaminan  negara  bagi  setiap  warga  negara  untuk  memperoleh
              pekerjaan dan penghasilan yang layak, baik di dalam maupun di luar negeri," ujar Benny.

              Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah mengatakan, pembukaan kembali penempatan PMI ke
              negara  penempatan  akan  dilakukan  secara  bertahap.  Serta,  mempertimbangkan  tingkat
              kerentanan pekerja migran terharap risiko terpapar covid-19. Adapun, tahap pertama meliputi
              14 negara antara lain, Aljazair, Australia, Korea Selatan, Hongkong, Kuwait, Maladewa, Nigeria,
              Uni Emirat Arab, Polandia, Qatar, Taiwan, Turki, Zambia, dan Zimbabwe.

              (Herry Supriyatna).


































                                                           167
   163   164   165   166   167   168   169   170   171   172   173