Page 165 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 AGUSTUS 2020
P. 165
"Maka dipandang perlu untuk membuka kembali kesempatan bagi calon pekerja migran
Indonesia untuk dapat bekerja di negara tujuan penempatan dengan tetap mengedepankan
prinsip pelindungan hak-hak pekerja migran serta protokol kesehatan," kata dia dalam
konferensi pers di kantornya, Jakarta Selatan, Kamis (30/9/2020).
Keputusan itu berlaku sejak diterbitkannya Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 294
Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia pada Masa Adaptasi
Kebiasaan Baru beserta Pedomannya.
"Sudah saya tandatangani kemarin tanggal 29 Juli 2020," sebutnya.
Lalu ada aturan turunan berupa Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga
Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja tentang Penetapan Negara Tujuan Penempatan Tertentu
bagi Pekerja Migran Indonesia, yang mana penerbitannya dilakukan secara bertahap sesuai
kesiapan negara tujuan penempatan.
1. Atas berbagai pertimbangan, pemerintah baru membuka penempatan pekerja Indonesia di
14 negara dengan sektor-sektor pekerjaan tertentu. Berikut rinciannya: 1. Aljazair: konstruksi
2. Australia: semua sektor pada pemberi kerja berbadan hukum 3. Hong Kong: domestik 4.
Korea Selatan: semua sektor pada pemberi kerja berbadan hukum 5. Kuwait: semua sektor
pada pemberi kerja berbadan hukum 6. Maladewa: hospitality 7. Nigeria: semua sektor pada
pemberi kerja berbadan hukum 8. Persatuan Emirat Arab: hospitality 9. Polandia: semua sektor
pada pemberi kerja berbadan hukum 10. Qatar: migas 11. Taiwan: semua sektor 12. Turki:
hospitality 13. Zambia: pertambangan 14. Zimbabwe: pertambangan Ida menjelaskan
pembukaan kembali penempatan pekerja migran Indonesia ke negara penempatan akan
dilakukan secara bertahap. Pentahapannya berdasarkan negara penempatan yang sudah dapat
menerima PMI, sepanjang penerapan protokol kesehatan tidak merugikan calon pekerja.
Kemudian pentahapan berdasarkan sektor pekerjaan dengan mempertimbangkan tingkat
kerentanan pekerja migran terharap risiko terpapar COVID-19.
"Kemudian pentahapan berdasarkan tahapan proses penempatan. Yang ketiga pentahapan itu
berdasarkan jenis pekerjaan pekerja migran," tambahnya.(dtc) Medanbisnisdaily.com-Jakarta.
Pemerintah kembali membuka penempatan pekerja migran Indonesia (PMI) atau TKI ke luar
negeri setelah dihentikan sementara pada 18 Maret 2020. Kala itu kebijakan tersebut diambil
karena merebaknya virus Corona (COVID-19) di banyak negara. Namun saat ini baru 14 negara
yang dibuka.
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menjelaskan keputusan untuk membuka
kembali penempatan PMI di luar negeri dengan mempertimbangkan kebijakan beberapa negara
penempatan yang sudah mempersilakan masuk tenaga kerja asing (TKA).
"Maka dipandang perlu untuk membuka kembali kesempatan bagi calon pekerja migran
Indonesia untuk dapat bekerja di negara tujuan penempatan dengan tetap mengedepankan
prinsip pelindungan hak-hak pekerja migran serta protokol kesehatan," kata dia dalam
konferensi pers di kantornya, Jakarta Selatan, Kamis (30/9/2020).
Keputusan itu berlaku sejak diterbitkannya Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 294
Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia pada Masa Adaptasi
Kebiasaan Baru beserta Pedomannya.
"Sudah saya tandatangani kemarin tanggal 29 Juli 2020," sebutnya.
Lalu ada aturan turunan berupa Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga
Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja tentang Penetapan Negara Tujuan Penempatan Tertentu
164