Page 162 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 AGUSTUS 2020
P. 162
Judul RUU Cipta Kerja untuk Kepentingan Bersama
Nama Media mediaindonesia.com
Newstrend Omnibus Law
Halaman/URL https://mediaindonesia.com/read/detail/333009-ruu-cipta-kerja-untuk-
kepentingan-bersama
Jurnalis redaksi
Tanggal 2020-07-31 08:41:43
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Kementerian Ketenagakerjaan
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Ringkasan
Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja atau Omnibus Law dinilai bisa menjadi solusi
atas permasalahan ketenagakerjaan terutama terkait pengangguran sebagai dampak dari
pandemi virus Corona (Covid-19). Kepala Biro Humas Kemenaker Soes Hindharno mengatakan,
permasalahan ketenagakerjaan terutama terkait pengangguran sebenarnya sudah lama terjadi.
Salah satu solusi atas masalah pengangguran ini adalah perluasan kesempatan kerja.
RUU CIPTA KERJA UNTUK KEPENTINGAN BERSAMA
PENGAMAT ekonomi Universitas Lambung Mangkurat Muhammad Handry Imansyah
menyatakan RUU Cipta Kerja diperlukan untuk mengatasi masalah perekonomian nasional.
Bakal regulasi ini bisa menjadi jalan tengah bagi semua pihak.
"Intinya, kita membuat peraturan atau hukum UU itu untuk kepentingan bersama," ujar Handry,
Jumat (31/7).
Ia mengatakan polemik yang timbul akibat pembahasan RUU Cipta Kerja harus dihindari. Semua
pihak seharusnya mengedepankan negosiasi agar tujuan utama dari RUU Cipta Kerja bisa
terwujud.
Hendry menyebut salah satu manfaat dari RUU Cipta Kerja adalah dapat mengundang investasi.
Dia berkata investasi yang masuk ke dalam negeri bisa menciptakan lapangan kerja baru.
Selama ini, dia berkata regulasi terkait investasi terlalu kaku. Hal itu mengakibatkan investor
memilih negara lain untuk berinvestasi.
Berdasarkan data, dia menyebut Indonesia tidak masuk urutan atas sebagai negara di ASEAN
yang menjadi pilihan investasi. Indonesia berada di bawah negara seperti Thailand, Filipina,
Singapura, dan Vietnam.
"Jadi kalau Indonesia tidak memberikan aturan yang baik bagi investasi atau ketenagakerjaan,
ya tamat. Kita tidak bisa terlalu kaku," ujarnya.
161