Page 161 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 AGUSTUS 2020
P. 161
prinsip pelindungan hak-hak pekerja migran serta protokol kesehatan," kata dia dalam
konferensi pers di kantornya, Jakarta Selatan, Kamis (30/9/2020).
Keputusan itu berlaku sejak diterbitkannya Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 294
Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia pada Masa Adaptasi
Kebiasaan Baru beserta Pedomannya.
"Sudah saya tandatangani kemarin tanggal 29 Juli 2020," sebutnya.
Lalu ada aturan turunan berupa Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga
Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja tentang Penetapan Negara Tujuan Penempatan Tertentu
bagi Pekerja Migran Indonesia, yang mana penerbitannya dilakukan secara bertahap sesuai
kesiapan negara tujuan penempatan.
Atas berbagai pertimbangan, pemerintah baru membuka penempatan pekerja Indonesia di 14
negara dengan sektor-sektor pekerjaan tertentu. Berikut rinciannya: 1. Aljazair: konstruksi 2.
Australia: semua sektor pada pemberi kerja berbadan hukum 3. Hong Kong: domestik 4. Korea
Selatan: semua sektor pada pemberi kerja berbadan hukum 5. Kuwait: semua sektor pada
pemberi kerja berbadan hukum 6. Maladewa: hospitality 7. Nigeria: semua sektor pada pemberi
kerja berbadan hukum 8. Persatuan Emirat Arab: hospitality 9. Polandia: semua sektor pada
pemberi kerja berbadan hukum 10. Qatar: migas 11. Taiwan: semua sektor 12. Turki:
hospitality 13. Zambia: pertambangan 14. Zimbabwe: pertambangan Ida menjelaskan
pembukaan kembali penempatan pekerja migran Indonesia ke negara penempatan akan
dilakukan secara bertahap. Pentahapannya berdasarkan negara penempatan yang sudah dapat
menerima PMI, sepanjang penerapan protokol kesehatan tidak merugikan calon pekerja.
Kemudian pentahapan berdasarkan sektor pekerjaan dengan mempertimbangkan tingkat
kerentanan pekerja migran terharap risiko terpapar COVID-19.
"Kemudian pentahapan berdasarkan tahapan proses penempatan. Yang ketiga pentahapan itu
berdasarkan jenis pekerjaan pekerja migran," tambahnya.(dtc).
160