Page 181 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 AGUSTUS 2020
P. 181
Judul Menlu Retno Desak China Tegakkan Hukum Atas Kasus Para ABK
Nama Media republika.co.id
Newstrend Kasus Perbudakan ABK
Halaman/URL https://republika.co.id/berita/qeacf5377/menlu-retno-desak-china-
tegakkan-hukum-atas-kasus-para-abk
Jurnalis Teguh Firmansyah
Tanggal 2020-07-31 04:00:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Ditjen Binapenta
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
neutral - Wang Yi (Menteri Luar Negeri China) Saya meminta Pemerintah China untuk segera
menindaklanjuti laporan-laporan ini secara transparan agar kejadian serupa tidak terjadi di masa
mendatang
negative - Retno Marsudi (Menteri Luar Negeri) Sebagaimana pemerintah Indonesia telah
melakukan (tindakan hukum) terhadap agen-agen penyalur ABK (ilegal) di Indonesia
negative - Judha Nugraha (Direktur Perlindungan) Kami sangat prihatin atas keputusan
pelarungan tersebut, meskipun praktik pelarungan dimungkinkan dalam dunia kemaritiman,
tetapi praktik pelarungan merupakan pilihan terakhir ketika seluruh opsi pemulangan jenazah
sudah tidak bisa dilakukan
positive - Judha Nugraha (Direktur Perlindungan) Kami juga mendorong agar ada pembenahan
dari hulu mengenai proses penempatan ABK WNI ke luar negeri untuk memberikan
perlindungan yang lebih baik bagi ABK kita yang bekerja di berbagai macam kapal ikan asing
Ringkasan
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mendesak pemerintah China melakukan investigasi
menyeluruh dan menegakkan hukum atas sejumlah kasus kematian, pelarungan jenazah, dan
kondisi kerja tidak layak yang melibatkan awak kapal (ABK) asal Indonesia. Hal ini penting agar
kejadian serupa tak terulang.
MENLU RETNO DESAK CHINA TEGAKKAN HUKUM ATAS KASUS PARA ABK
JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mendesak pemerintah China melakukan
investigasi menyeluruh dan menegakkan hukum atas sejumlah kasus kematian, pelarungan
jenazah, dan kondisi kerja tidak layak yang melibatkan awak kapal (ABK) asal Indonesia. Hal ini
penting agar kejadian serupa tak terulang.
180