Page 182 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 AGUSTUS 2020
P. 182

"Saya  meminta  Pemerintah  China  untuk  segera  menindaklanjuti  laporan-laporan  ini  secara
              transparan agar kejadian serupa tidak terjadi di masa mendatang," kata Retno usai melakukan
              pertemuan bilateral secara virtual dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi, pada Kamis.

              Selain itu, Menlu RI mendesak agar Pemerintah China memproses hukum pihak-pihak yang
              bertanggung  jawab  atas  kematian  para  ABK  Indonesia  yang  bekerja  di  kapal-kapal  China.
              "Sebagaimana pemerintah Indonesia telah melakukan (tindakan hukum) terhadap agen-agen
              penyalur ABK (ilegal) di Indonesia," kata Retno.
              Selain kasus dugaan perbudakan di atas empat  kapal China  yang mengakibatkan 46  ABK WNI
              menjadi korban serta empat ABK WNI lainnya meninggal dunia, Kemlu RI kembali mencatat
              tewasnya empat ABK WNI yang bekerja di kapal berbendera China.

              ABK dengan inisial D meninggal dunia di kapal Han Rong 363, sedangkan tiga ABK lain yaitu AS,
              R, dan AW menghembuskan napas terakhir di kapal Han Rong 368. Peristiwa kematian empat
              ABK tersebut terjadi selama Mei dan Juni.

              Sejak  menerima  informasi  kematian  tersebut,  Kemlu  beserta  perwakilan  RI  yang  ada  di
              Colombo, Singapura, Beijing dan Guangzhou telah menyampaikan kepada pemilik kapal dan
              pihak-pihak terkait lainnya agar mengupayakan pemulangan jenazah mereka ke Indonesia.

              Namun setelah berbagai upaya dilakukan, Kemlu memperoleh informasi bahwa kapten kapal
              telah melarung keempat jenazah pada Juli 2020, masing-masing di Samudera Hindia dan di Laut
              China Selatan.

              "Kami  sangat  prihatin  atas  keputusan  pelarungan  tersebut,  meskipun  praktik  pelarungan
              dimungkinkan dalam dunia kemaritiman, tetapi praktik pelarungan merupakan pilihan terakhir
              ketika seluruh opsi pemulangan jenazah sudah tidak bisa dilakukan," kata Direktur Perlindungan
              WNI dan BHI Kemlu Judha Nugraha.

              Merespons  kasus  terbaru  ini,  Kemlu  telah  memanggil  Duta  Besar  China  di  Jakarta  untuk
              menyampaikan keprihatinan mendalam dan meminta agar proses penyelidikan segera dilakukan
              termasuk menyelidiki penyebab pasti kematian para ABK Indonesia.

              Kemlu beserta kementerian dan lembaga terkait juga telah memanggil agen tenaga kerja yang
              memberangkatkan  empat  awak  kapal  itu  untuk  memastikan  pemenuhan  hak-hak
              ketenagakerjaan mereka yang mencakup hak gaji, hak deposit, hak asuransi, dan santunan
              kematian.

              Penanganan  kasus  ini  telah  diteruskan  ke  Bareskrim  Polri  untuk  proses  penegakan  hukum
              terhadap pihak-pihak yang bertanggung jawab. Kemenlu siap memfasilitasi proses penyelidikan
              dengan otoritas China melalui mekanisme mutual  legal assistance.

              "Kami juga mendorong agar ada pembenahan dari hulu mengenai proses penempatan ABK WNI
              ke luar negeri untuk memberikan perlindungan yang lebih baik bagi ABK kita yang bekerja di
              berbagai macam kapal ikan asing," tutur Judha..














                                                           181
   177   178   179   180   181   182   183   184   185   186   187