Page 189 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 AGUSTUS 2020
P. 189
Judul RUU Cipta Kerja Dinilai Bisa Jadi Jalan Tengah Bagi Semua Pihak
Nama Media jpnn.com
Newstrend Omnibus Law
Halaman/URL https://www.jpnn.com/news/ruu-cipta-kerja-dinilai-bisa-jadi-jalan-
tengah-bagi-semua-pihak
Jurnalis redaksi
Tanggal 2020-07-30 23:09:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Kementerian Ketenagakerjaan
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Ringkasan
Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja atau Omnibus Law dinilai bisa menjadi solusi
atas permasalahan ketenagakerjaan terutama terkait pengangguran sebagai dampak dari
pandemi virus Corona (Covid-19). Kepala Biro Humas Kemenaker Soes Hindharno mengatakan,
permasalahan ketenagakerjaan terutama terkait pengangguran sebenarnya sudah lama terjadi.
Salah satu solusi atas masalah pengangguran ini adalah perluasan kesempatan kerja.
RUU CIPTA KERJA DINILAI BISA JADI JALAN TENGAH BAGI SEMUA PIHAK
JAKARTA - Pengamat ekonomi Universitas Lambung Mangkurat, Muhammad Handry Imansyah
menilai RUU Cipta Kerja diperlukan untuk mengatasi masalah perekonomian nasional.
Menurutnya, RUU Cipta Kerja bisa menjadi jalan tengah bagi semua pihak.
"Intinya kami membuat peraturan atau hukum UU itu untuk kepentingan bersama," ujar Handry,
Kamis (30/7).
Handry mengatakan polemik yang timbul akibat pembahasan RUU Cipta Kerja harus dihindari.
Semua pihak seharunya mengedepankan negosiasi agar tujuan utama dari RUU Cipta Kerja bisa
terwujud. Hendry menyebut salah satu manfaat dari RUU Cipta Kerja adalah bisa mengundang
investasi.
Selama ini, dia melihat regulasi terkait investasi terlalu kaku. Hal itu mengakibatkan investor
memilih negara lain untuk berinvestasi.
Berdasarkan data, Indonesia tidak masuk urutan atas sebagai negara di ASEAN yang menjadi
pilihan investasi. Indonesia berada di bawah negara seperti Thailand, Filipina, Singapura, dan
Vietnam.
"Jadi kalau Indonesia tidak memberikan aturan yang baik bagi investasi atau ketenagakerjaan,
ya tamat. Kita tidak bisa terlalu kaku," serunya.
188