Page 345 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 AGUSTUS 2020
P. 345

"Guna mendukung percepatan pemulihan nasional serta memperhatikan kebijakan beberapa
              negara penempatan yang sudah membuka tenaga kerja asing, maka kami memandang perlu
              untuk membuka kembali kesempatan bagi calon  pekerja migran  Indonesia untuk dapat bekerja
              kembali di negara tujuan penempatan, dengan tetap mengedepankan prinsip perlindungan hak-
              hak  pekerja  migran  serta  protokol  kesehatan,"  ujar  Menteri  Ketenagakerjaan,  Ida  Fauziyah
              dalam video konferensi, Kamis (30/7/2020).


              PERMENAKER 151/2020 DICABUT, PEMERINTAH KIRIM KEMBALI PEKERJA
              MIGRAN KE LUAR NEGERI

              Jakarta -  Pemerintah resmi membuka kembali penempatan  pekerja migran  Indonesia. Hal ini
              setelah penempatan pekerja migran sempat terhenti sementara akibat pandemi covid-19.

              "Guna mendukung percepatan pemulihan nasional serta memperhatikan kebijakan beberapa
              negara penempatan yang sudah membuka tenaga kerja asing, maka kami memandang perlu
              untuk membuka kembali kesempatan bagi calon  pekerja migran  Indonesia untuk dapat bekerja
              kembali di negara tujuan penempatan, dengan tetap mengedepankan prinsip perlindungan hak-
              hak  pekerja  migran  serta  protokol  kesehatan,"  ujar  Menteri  Ketenagakerjaan,  Ida  Fauziyah
              dalam video konferensi, Kamis (30/7/2020).

              Selain itu, Kementerian Ketenagakerjaan juga telah melakukan koordinasi dengan pemerintah
              daerah  yang  merupakan  kantor  penyalur  tenaga  migran.  Diantaranya  termasuk  kesiapan
              pemerintah daerah untuk penempatan tenaga kerja migran di masa adaptasi kebiasaan baru
              (ABK).  Setelah  semuanya  dipastikan  siap,  Ida  menyebutkan  segera  dilakukan  pembukan
              setelahnya.
              Pembukan  Kembali penempatan    pekerja  migran    ini  ditandai  dengan dicabutnya  Peraturan
              Menteri Ketenagakerjaan No 151/2020 tentang penghentian sementara penempatan pekerja
              migran indonesia.

              "Bagi  pemerintah,  tidak  ada  untungnya  menahan-nahan  untuk  tidak  segera  menarik
              Permenaker  151/2020.  Pemerintah  melihatnya  adalah  kesiapan  secara  menyeluruh  semua
              pihak-pihak yang terkait," jelas Ida.

              "Jadi sekali lagi saya katakan tidak ada untungnya pemerintah untuk menahan-nahan Peraturan
              Menteri  Ketenagakerjaan  itu.  Setelah  kita  bisa  pastikan  semuanya  siap,  baru  kita  lakukan
              pembukaan kembali," ulang Ida menegaskan.

              Sebelumnya, Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menghentikan sementara
              seluruh proses penempatan calon  Pekerja Migran  Indonesia (PMI). Penghentian ini efektif
              mulai berlaku 26 Maret 2020.

              "Dengan adanya kebijakan penghentian proses penempatan PMI, diminta kepada seluruh pihak
              yang  terkait  khususnya  calon  Pekerja  Migran  dan  Pelaksana  Penempatan  Pekerja  Migran
              Indonesia (P3MI) dapat memahami dan mematuhi sepenuhnya atas keputusan tersebut, karena
              hal  ini  semata-mata  untuk  melindungi    Pekerja  Migran    itu  sendiri,"  ujar  Plt  Kepala  BP2MI,
              Tatang Budie Utama Razak, pada Rabu, 25 Maret 2020.

              Menurut  Tatang,  penghentian  sementara  ini  sebagai  tindak  lanjut  dari  Keputusan  Menteri
              Ketenagakerjaan  Republik  Indonesia  Nomor  151  Tahun  2020  yang  dituangkan  dalam  Surat
              Edaran Kepala BP2MI Nomor 04 Tahun 2020 tanggal 24 Maret 2020.

              BP2Ml menghentikan seluruh proses penempatan  Pekerja Migran  terhitung mulai 26 Maret
              2020 sampai dengan adanya kebijakan baru dari Kementerian Ketenagakerjaan.
                                                           344
   340   341   342   343   344   345   346   347   348   349   350