Page 39 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 AGUSTUS 2020
P. 39

ketenagakerjaan.  Perbedaan  pandangan  antar-elemen  tak  menghentikan  pihaknya  untuk
              meneruskan klaster itu ke DPR.

              "[Tim  Tripartit]  telah  bersama-sama  menyelesaikan  pembahasan  RUU  Cipta  Kerja  Klaster
              Ketenagakerjaan," kata Ida dalam keterangan tertulisnya, Minggu (2/8).

              "Seluruh masukan dari tim tripartit ini akan dipergunakan sebagai rumusan penyempurnaan dari
              draft  RUU Cipta Kerja yang telah disampaikan ke DPR. Hasil rumusan penyempurnaan ini akan
              segera disampaikan ke DPR," lanjutnya.

              Tim tripartit sebelumnya dibentuk sebagai tindak lanjut dari pertemuan tanggal 3 Juli 2020 yang
              dihadiri seluruh pimpinan Kadin/Apindo dan pimpinan serikat pekerja/buruh.

              Tim ini terdiri dari unsur pengusaha, pekerja/buruh, dan pemerintah. Mereka sudah sembilan
              kali bertemu pada periode 8-23 Juli untuk membahas RUU Cipta Kerja klaster Ketenagakerjaan.

              Lebih  lanjut,  Ida  mengatakan  semua  pihak  dalam  tim  bersepakat  untuk  bersama-sama
              mendalami  dan  melakukan  pembahasan  substansi  ketenagakerjaan  yang  diatur  dalam  RUU
              Cipta Kerja. Meski begitu, tak semua pihak sepakat dengan materi klaster ketenagakerjaan.

              Dalam demo menentang Omnibus Law Cipta Kerja, Aliansi Rakyat Bergerak (ARB) Yogyakarta
              menilai  perundangan  ini  merupakan  kepentingan  segelintir  orang  alias  oligarki.  (Foto:  CNN
              Indonesia/Sutriyati)  "Memang  tidak  semua  materi  yang  dibahas  mencapai  kesepahaman
              bersama," kata dia.

              "Perbedaan  pendapat  adalah  soal  biasa  dalam  pembahasan.  Ini  mencerminkan  tidak  ada
              kekangan dari pihak manapun karena semua anggota diberikan kesempatan yang sama untuk
              berpendapat meskipun berbeda pandangan," sambungnya.

              Ia  juga  mengatakan  bahwa  pemerintah  telah  mencatat  banyak  masukan  yang  bersifat
              konstruktif  selama  pembahasan  tersebut.  Pemerintah,  katanya,  akan  mendalami  dan
              mencermati  kembali  masukan-masukan  dari  tim  dan  mencari  jalan  tengah  atas  beberapa
              perbedaan pandangan itu.

              "Untuk selanjutnya saya selaku penerima amanat dari Menko Perekonomian maka kami akan
              menyampaikan  laporan hasil  pembahasan  RUU Cipta  Kerja  klaster  ketenagakerjaan  dari tim
              tripartit  ini  kepada  Menko  Perekonomian,  untuk  kemudian  diserahkan  ke  DPR  untuk  proses
              pembahasan berikutnya," papar dia.

              Sebelumnya, salah satu elemen buruh, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), menolak
              pembahasan  RUU  Cipta  Kerja  di  kala pandemi dan  masa  reses  DPR.  RUU  ini  dituding  lebih
              berpihak kepada pengusaha. KSPI pun mengancam akan terus menggelar aksi unjuk rasa setiap
              pekan hingga 14 Agustus jika omnibus law tak dicabut.

              Presiden Jokowi sempat meminta DPR menunda pembahasan klaster ketenagakerjaan setelah
              perwakilan buruh menemuinya di Istana. Namun, hal itu tak menghentikan pembahasannya.

              (dmi/aud/arh).











                                                           38
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44