Page 271 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 NOVEMBER 2020
P. 271

Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  (Apindo)  kecewa  dengan  keputusan  Gubernur  DKI  Anies
              Baswedan yang menaikkan Upah Minimum Provinsi (UMP) sebesar 3,27 persen pada 2021 bagi
              perusahaan  tak  terdampak  COVID-19.  Ketua  Umum  Apindo  Hariyadi  B  Sukamdani  berkata
              keputusan itu akan menimbulkan permasalahan baru saat realisasi perhitungan upah.



              APINDO PERSOALKAN KEPUTUSAN ANIES BASWEDAN NAIKKAN UMP DKI 2021

              Ketua Umum Apindo Hariyadi B Sukamdani berkata keputusan Anies akan menimbulkan masalah
              baru saat realisasi perhitungan upah.

              Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  (Apindo)  kecewa  dengan  keputusan  Gubernur  DKI  Anies
              Baswedan yang menaikkan Upah Minimum Provinsi (UMP) sebesar 3,27 persen pada 2021 bagi
              perusahaan  tak  terdampak  COVID-19.  Ketua  Umum  Apindo  Hariyadi  B  Sukamdani  berkata
              keputusan itu akan menimbulkan permasalahan baru saat realisasi perhitungan upah.

              "Keputusan  Pak  Anies  itu  menimbulkan  masalah  baru  di  lapangan  karena  upah  minimum
              mengatur yang paling bawah. Kami tidak mengatur yang tidak terdampak, kan, susah jadinya
              karena pola pikirnya ini dibalik," kata dia dalam konferensi pers Apindo soal penetapan upah
              minimum 2021, Senin (2/11/2020).

              Haryadi menjelaskan, akan terjadi masalah jika perusahaan yang mengklaim terkena dampak
              COVID-19  mengajukan  permohonan  tersebut  kepada  Disnaker  DKI  Jakarta.  Rumitnya  ketika
              serikat  pekerja  tidak  merasa  perusahaan  tidak  terkena  dampak  Covid-19  selama  masa kerja
              masih dianggap normal.

              "Ini menyulitkan karena pada saat menentukan mana yang terdampak atau tidak terdampak, ini
              pasti akan ramai. Karena nanti yang akan melakukan justifikasi seperti apa," kata dia.
              Ia menjelaskan, hampir seluruh sektor industri terkena dapak COVID-19. "Karena, hampir semua
              [terkena dampak pandemi] kalau di DKI Jakarta kena semuanya kita bisa melihatnya mulai dari
              jasa hingga industri manufaktur kena semua," kata dia.

              Pemprov DKI Jakarta menetapkan besaran upah minimum provinsi 2021 sebesar Rp4,4 juta bagi
              perusahaan tidak terkena dampak COVID-19. Angka itu meningkat 3,27 persen dari UMP DKI
              Jakarta 2020.

              "Jumlah tersebut mempertimbangkan nilai produk domestik bruto (PDB) dan inflasi nasional,
              kenaikan UMP adalah sebesar 3,27 persen sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun
              2015 tentang Pengupahan," ujar Anies, Minggu (1/11/2020).

              Anies mengatakan penetapan UMP Rp4.416.186,548 pada 2021 hanya berlaku bagi sektor usaha
              di Jakarta yang tidak terpengaruh pandemi COVID-19. Sementara bagi kegiatan usaha yang
              terkena dampak COVID-19, tidak mengalami kenaikan atau sama dengan UMP 2020 sebesar
              Rp4.276.349.

              Kebijakan tersebut sekaligus menindaklanjuti Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor
              M/11/HK.04/X/2020 untuk melakukan penyesuaian penetapan nilai UMP 2021 sama dengan UMP
              2020  bagi  perusahaan  yang  terkena  dampak  pandemi  COVID-19.  Pemprov  DKI  menyebut
              keputusan itu sebagai kebijakan asimetris guna mengakomodasi kepentingan sektor usaha yang
              saat ini terkena dampak pandemi COVID-19.
              "Masa  pandemi  COVID-19  turut  berdampak  pada  sektor  ekonomi  seluruh  dunia,  termasuk
              mayoritas usaha di Jakarta. Dengan mempertimbangkan dan menjunjung tinggi rasa keadilan,
              Pemprov DKI Jakarta menetapkan kebijakan UMP 2021," ujar Anies.

                                                           270
   266   267   268   269   270   271   272   273   274   275   276