Page 194 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 SEPTEMBER 2020
P. 194

Pekerja  Migran  Indonesia  (PMI).  Ida  mengatakan  dalam  melindungi  PMI,  pemerintah  telah
              menerbitkan  Undang-Undang  Nomor  18  Tahun  2017  tentang  Pelindungan  Pekerja  Migran
              Indonesia (UU PPMI) sebagai pengganti UU Nomor 39 tahun 2004 tentang Penempatan dan
              Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri.

              "Pemerintah terus berupaya agar hak-hak para pekerja migran, termasuk anggota keluarganya
              dapat terpenuhi," ujar Ida Fauziyah, dalam keterangan tertulis, Sabtu (12/9/2020).

              Hal itu ia ungkapkan dalam acara Temu Inspiratif dan Silaturahmi ke Lembaga Pelatihan Kerja
              (LPK) Balindo Paradiso Denpasar, Bali pada hari ini. Menurut Ida, UU PPMI telah secara jelas
              mengamanatkan bahwa hanya calon PMI yang telah memiliki kompetensi serta persyaratan lain
              yang ditentukan, yang dapat berangkat bekerja ke luar negeri.

              Kompetensi calon PMI juga menjadi faktor penting dalam aspek perlindungan, utamanya dalam
              meningkatkan posisi tawar PMI di pasar kerja internasional."Dengan memiliki kompetensi, maka
              sesungguhnya aspek perlindungan PMI yang diawali dari perlindungan diri PMI sendiri dapat
              diwujudkan," ungkapnya.

              Ida menyadari hingga kini penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kompetensi kerja bagi
              Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) masih menjadi isu utama yang harus diselesaikan.

              Untuk  menyelesaikan  persoalan  tersebut,  ia  pun  meminta  Pemerintah  Provinsi  dan
              Kabupaten/Kota menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagaimana amanat UU Nomor
              18 tahun 2017 pasal 40 dan 41, yakni menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan kerja oleh
              lembaga  pendidikan  dan  lembaga  pelatihan  kerja  milik  pemerintah  dan/atau  swasta  yang
              terakreditasi; dan menyediakan serta memfasilitasi pelatihan Calon Pekerja Migran Indonesia
              melalui pelatihan vokasi yang anggarannya berasal dari fungsi pendidikan.

              Ida juga berharap adanya peran aktif pihak-pihak yang menjadi penanggung jawab Penempatan
              Pekerja Migran Indonesia (P3MI) untuk memberikan pelayanan secara profesional dan sebaik-
              baiknya demi terciptanya perlindungan dan pemajuan hak-hak PMI. Sebab melalui tata kelola
              yang lebih baik, maka berbagai kasus yang sering terjadi selama ini dengan sendirinya dapat
              ditekan secara signifikan.


              "Ini tentunya menjadi harapan kita semua, untuk dapat segera diwujudkannya aturan maupun
              tata kelola penempatan dan pelindungan pekerja migran yang lebih baik," ujarnya.

              Pada  kesempatan  tersebut  Ida  turut  mengapresiasi  LPK  Balindo  Paradiso  yang  telah
              menghasilkan cukup banyak lulusan yang terserap di pasar kerja, utamanya yang bekerja di
              kapal-kapal pelayaran asing.

              "Atas  nama  pemerintah,  khususnya  Kementerian  Ketenagakerjaan  Republik  Indonesia,  saya
              menyampaikan  penghargaan  dan  terima  kasih  kepada  LPK  Balindo  Paradiso  yang  telah  ikut
              mendukung  program  pemerintah  dalam  melakukan  peningkatan  kompetensi  CPMI,"
              pungkasnya.

              (mul/ega).











                                                           193
   189   190   191   192   193   194   195   196   197   198   199