Page 198 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 SEPTEMBER 2020
P. 198

Hal  tersebut  dilakukan  seraya  dengan  diterbitkannya  Peraturan  Pemerintah  (PP)  Nomor  49
              Tahun  2020  tentang  Penyesuaian  Iuran  Program  Jaminan  Sosial  Ketenagakerjaan  Selama
              Bencana Nonalam Penyebaran Covid-19.

              Relaksasi ini berupa pembebasan iuran hingga 99 persen untuk Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)
              dan Jaminan Kematian (JKM), serta penundaan pembayaran iuran untuk Jaminan Pensiun (JP).

              "Dengan  relaksasi  ini  diharapkan  dapat  menjadi  stimulus  bagi  industri  agar  tetap  terjaga
              kelangsungan  usaha  serta  pekerja  tetap  dapat  terlindungi  dengan  optimal,"  katanya  dalam
              keterangan pers Menko Perekonomian, Sabtu (12/9).

              Lebih lanjut, Airlangga menyatakan bahwa saat ini pemerintah juga berupaya mendorong agar
              para pekerja migran bisa mendapatkan berbagai program bantuan termasuk bantuan sosial, dan
              bantuan presiden terkait permodalan untuk UMKM.

              "Jadi  dari  pimpinan  daerah  dan  Kementerian  Ketenagakerjaan  bisa  berkolaborasi  dengan
              Kementerian Koperasi dan UKM agar mereka yang belum bisa ke luar negeri ini bisa memperoleh
              kesempatan untuk menjadi wiraswasta," tambahnya.

              Dalam  rangka  melindungi  tenaga  kerja  di  masa  pandemi  Covid-19,  perlu  juga  dipastikan
              perlindungan terhadap keselamatan dan kesehatan pekerja.

              Di  mana,  Kebijakan  pemerintah  melalui  Surat  Edaran  Menteri  Ketenagakerjaan  Nomor
              M/3/HK.04/III/2020  tentang  Perlindungan  Pekerja/Buruh  dan  Kelangsungan  Usaha  dalam
              rangka Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19, harus dijalankan oleh seluruh pemangku
              kepentingan di daerah.

              "Ini  penting  dalam  mengupayakan  pencegahan  penyebaran  dan  penanganan  Covid-19  di
              lingkungan kerja melalui pembinaan dan pengawasan terkait Keselamatan dan Kesehatan Kerja
              (K3) kepada perusahaan," tegas Ketua Umum Partai Golkar tersebut.

              (mcr2/jpnn)





































                                                           197
   193   194   195   196   197   198   199   200   201   202   203