Page 76 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 SEPTEMBER 2020
P. 76

Ike  menjelaskan,  pemerintah  akan  membentuk  program  JPK.  Dia  mengungkapkan,  program
              tersebut diperuntukkan bagi pekerja yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).

              "Manfaat  program  JPK  ini  meliputi  pelatihan  dan  sertifikasi,  uang  tunai,  serta  fasilitas
              penempatan," kata Ika dalam keterangan tertulis.

              Dia menilai bahwa ketentuan itu akan menguntungkan para buruh. Dia melanjutkan, produk
              hukum  itu  telah  menetapkan  pengaturan  baru  dalam  tiga  undang-undang  terkait
              ketenagakerjaan, yakni UU No. 14 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, UU No. 40 Tahun 2004
              tentang SJSN dan UU No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS.

              Perkara lain yang dianggap menguntungkan buruh adalah dihapusnya ketentuan yang diatur
              Pasal  59  UU  Ketenagakerjaan  dalam  RUU  Cipta  Kerja.  Dia  mengatakan,  penghapusan  pasal
              tersebut membuat hubungan kerja berdasarkan perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT) menjadi
              lebih fleksibel dan tidak rigid dalam RUU tersebut.

              "Pekerja PKWT juga mendapat uang kompensasi pada saat kontrak kerjanya berakhir dan/atau
              pekerjaan selesai dengan besaran yang ditetapkan pemerintah," katanya.

              Sementara, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyatakan,
              RUU  Omnibus Law  diharapkan segera selesai. Dia mengatakan, regulasi itu ditargetkan bisa
              disahkan paling lambat pada Oktober tahun ini.
















































                                                           75
   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81