Page 17 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 SEPTEMBER 2020
P. 17

Penerapan  PSBB  di  DKI  Jakarta  dan  ancaman  resesi  ekonomi  yang  kian  nyata  membuai
              pengusaha  patah  arang  untuk  mengebut  realisasi  investasi  hingga  akhir  tahun  ini.  Praktis,
              prospek pemulihan pasar tenaga kerja makin kabur.



              PASAR KERJA DI AMBANG KOMA

              Bisnis, JAKARTA --- Penerapan PSBB di DKI Jakarta dan ancaman resesi ekonomi yang kian nyata
              membuai  pengusaha patah arang  untuk mengebut realisasi  investasi  hingga akhir  tahun ini.
              Praktis, prospek pemulihan pasar tenaga kerja makin kabur.

              Rahmad Fauzan

              rahmad.fauzan@bisnis.coin

              Tahun  ini  adalah  tahun  yang  berat  bagi  sektor  ketenagakerjaan  Indonesia.  Pandemi  telah
              membuat jutaan orang kehilangan mata pencarian. Diberlakukannya lagi PSBB di Jakarta juga
              berisiko  kembali  memicu  gelombang  PHK.  Belum  lagi,  tren  investasi  yang  loyo  belum  bisa
              diandalkan untuk memacu serapan tenaga kerja.

              Ketua  Umum  Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  Hariyadi  B.  Sukamdani  menjelaskan  mayoritas
              rencana  investasi  pada  2020  akan  tertunda  hingga  tahun  depan.  Pasalnya,  diterapkannya
              kembali pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di DKI kian menggerus kepercayaan diri para
              calon investor.

              Menurut  Hariyadi,  pengusaha  kini  mengerem  keinginan  untuk  berekspansi  karena  lebih
              mengutamakan modalnya untuk keperluan bertahan atau survival, mode.

              "Pengusaha  itu  selalu  melihat  prospek.  Kalaupun  mereka  punya  ekuitas,  hal  tersebut  akan
              dialokasikan sebagai dana cadangan untuk menjaga arus kas perusahaan. Jika demikian, maka
              mayoritas bakal investasi di Indonesia harus ditunda tahun depan," kata Hariyadi, Senin (14/9).
              Sejalan  dengan  itu,  sebutnya,  prospek  pembukaan  lapangan  Kerja  bani  dan  penyerapan
              angkatan kerja pun makin menyempit.

              Dengan  demikian,  dia  menyarankan  pemerintah  berkoordinasi  dengan  calon  investor  terkait
              dengan isu penempatan tenaga kerja sebagai upaya persiapan menyambut pemulihan ekonomi
              yang diprediksi terjadi tahun. depan.

              Pelatihan angkatan kerja dalam program Kartu Prakerja, lanjutnya, mesti dikoordinasikan dengan
              calon investor guna memastikan pemulihan pasar kerja.

              "Jangan  sampai  karena  tidak  dilibatkan,  calon  investor  dan  pemerintah  jalan  sendiri-sendiri
              dalam perekrutan tenaga kerja."
              Pasalnya, tegas Hariyadi, jika target investasi dan penyerapan tenaga kerja meleset hingga tahun
              depan, masalah daya beli akan terus berlanjut sehingga mengerem proses pemulihan ekonomi.

              Wakil  Ketua  Kadin  Bidang  Ketenagakerjaan  Anton  J.  Supit  menambahkan  pemerintah  harus
              memastikan  agar  target  investasi  yang  dikejar  sebanding  dengan  penuntasan  isu
              ketenagakerjaan.

              Dua  tahun  lalu,  kata  Anton,  tiap  1  %  dari  pertumbuhan  ekonomi  memerlukan  kurang  lebih
              200.000 serapan pekerja. Sesuai dengan target pemerintah mencapai pertumbuhan ekonomi
              5,5% tahun depan, maka diperlukan penyerapan sekitar 5 juta tenaga kerja.


                                                           16
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22