Page 199 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 JUNI 2021
P. 199

Dia menegaskan sesuai aturan untuk pengurusan dan pencetakan kartu tanda bukti pendaftaran
              Pencari Kerja (AK/I) adalah gratis alias tidak dipungut biaya sama sekali.
              "Modusnya mulai dari biaya administrasi, hingga biaya sukarela. Padahal semestinya hal tersebut
              dilarang  dan  dapat  dikategorikan  sebagai  pungutan  liar,"  ujarnya,  seperti  siaran  resmi  yang
              diterima, Sabtu (17/6/2021).

              Sebab itu, ia meminta peran serta masyarakat untuk melaporkan tindakan tersebut sehingga
              praktik pungli semacam ini bisa dihilangkan.

              "Apabila ada petugas yang meminta pungutan, laporkan saja ke pihak ke berwajib dan petugas
              yang meminta pungutan akan dikenakan sanksi tegas," ujarnya.

              Permintaan pembuatan kartu kuning belakangan ini dilaporkan meningkat di berbagai daerah.
              Hal  ini  dipengaruhi  adanya  persiapan  pendaftaran  CPNS,  adanya  lulusan  pendidikan  yang
              mencari kerja, serta para pekerja yang terdampak pandemi Covid-19.

              Dirinya memastikan tidak ada pungutan biaya alias gratis dalam pengurusan dan pencetakan
              kartu tanda bukti pendaftaran Pencari Kerja (AK/I) atau yang biasa disebut dengan kartu kuning.

              Menurutnya untuk mendaftarkan diri sebagai pencari kerja, masyarakat bisa datang langsung ke
              Dinas  Kabupaten/Kota,  atau  secara  online  melalui  kemnaker.go.id  pada  layanan  karirhub.
              Apabila kartu AK/I akan dicetak, maka pencari kerja harus datang ke Dinas Kabupaten/Kota
              terdekat.
              Ida mengimbau masyarakat yang sedang mencari kerja untuk mendaftarkan diri ke dinas yang
              bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan di tingkat kabupaten/kota.

              Pelayanan pendaftaran pencari kerja tersebut diatur oleh Peraturan Menteri Ketenagakerjaan
              No.39/2016 tentang Penempatan Tenaga Kerja.

              Hal ini juga sesuai kebijakan otonomi daerah, di mana pencari kerja yang akan bekerja di dalam
              atau di luar negeri harus terdaftar di Dinas Kabupaten/Kota sesuai domisili.

              Namun,  bagi  pencari  kerja  yang  berada  di  luar  kabupaten/kota  domisilinya  tetap  dapat
              mendaftarkan diri ke Dinas Ketenagakerjaan setempat, karena pelayanan pencari kerja bersifat
              nasional.
              "Kami  meminta  para  kepala  dinas  untuk  memberikan  pelayanan  yang  baik,  maksimal,
              memudahkan  para  pemohon  yang  mengajukan  diri  untuk  pengurusan  kartu  AK/I.  Jangan
              dipersulit," tegasnya.

              Selain  itu,  Ida  menambahkan  bagi  pencari  kerja  yang  telah  mendapatkan  pekerjaan,  wajib
              melaporkan  telah  diterima  bekerja  kepada  instansi  yang  bertanggung  jawab  di  bidang
              ketenagakerjaan kabupaten/kota.

              Data-data pencari kerja yang diperoleh dari pembuatan kartu kuning itu dapat dimanfaatkan
              oleh masing-masing dinas tenaga kerja.


              "Salah  satunya  untuk  membuat  perencanaan  tenaga  kerja,  sehingga  ketersediaan  lowongan
              pekerjaan di daerahnya dapat segera diisi oleh pencari kerja," ujarnya.







                                                           198
   194   195   196   197   198   199   200   201   202   203   204