Page 207 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 JUNI 2021
P. 207

MENAKER AKAN BERIKAN SANKSI TEGAS PELAKU PUNGLI KARTU PENCARI KERJA

              Kementerian Ketenagakerjaan memastikan masyarakat bisa mendapatkan kartu Pencari Kerja
              (AK/I)  secara  gratis.  Pembuatan  kartu  yang  kerap  disebut  'Kartu  Kuning'  tersebut  dapat
              dilakukan lewat offline maupun online.

              Untuk mendaftarkan diri sebagai pencari kerja, masyarakat dapat datang langsung ke Dinas
              Ketenagakerjaan  Kabupaten/Kota,  atau  secara  online  melalui  kemnaker.go.id  pada  layanan
              karirhub.  Apabila  kartu  AK/I  akan  dicetak,  maka  pencari  kerja  harus  datang  ke  Dinas
              Kabupaten/Kota terdekat. Ia meminta masyarakat melaporkan jika ada praktik pungutan liar
              (pungli).

              "Apabila ada petugas yang meminta pungutan, laporkan saja ke pihak ke berwajib dan petugas
              yang meminta pungutan akan dikenakan sanksi tegas," tegas Ida Fauziyah dalam keterangan
              tertulis, Sabtu (19/6/2021).

              Permintaan pembuatan kartu kuning di berbagai daerah belakangan ini dilaporkan meningkat.
              Hal  ini  dipengaruhi  adanya  persiapan  pendaftaran  CPNS,  adanya  lulusan  pendidikan  yang
              mencari kerja, serta para pekerja yang terdampak pandemi COVID-19.

              Menanggapi  hal  tersebut,  Ida  mengimbau  masyarakat  yang  sedang  mencari  kerja  untuk
              mendaftarkan  diri  ke  Dinas  yang  bertanggung  jawab  di  bidang  ketenagakerjaan  di  tingkat
              kabupaten/kota. Pelayanan pendaftaran pencari  kerja tersebut diatur oleh Peraturan Menteri
              Ketenagakerjaan Nomor 39 Tahun 2016 tentang Penempatan Tenaga Kerja.

              Ida  mengungkapkan  di  beberapa  daerah  masih  ditemukan  dugaan  praktik  pungutan  biaya
              pembuatan kartu kuning yang tergolong pungutan liar.

              "Modusnya mulai dari biaya administrasi, hingga biaya sukarela. Padahal semestinya hal tersebut
              dilarang dan dapat dikategorikan sebagai pungutan liar," terang Ida.

              Ida menambahkan, sesuai kebijakan otonomi daerah, pencari kerja yang akan bekerja di dalam
              atau luar negeri harus terdaftar di Dinas Kabupaten/Kota sesuai domisili. Namun, bagi pencari
              kerja yang berada di luar kabupaten/kota domisilinya tetap dapat mendaftarkan diri ke Dinas
              ketenagakerjaan setempat, karena pelayanan pencari kerja bersifat nasional.

              "Kami  meminta  para  kepala  dinas  untuk  memberikan  pelayanan  yang  baik,  maksimal,
              memudahkan  para  pemohon  yang  mengajukan  diri  untuk  pengurusan  kartu  AK/I.  Jangan
              dipersulit," ujar Ida.

              Sementaras itu, bagi pencari kerja yang telah mendapatkan pekerjaan, wajib melaporkan telah
              diterima  bekerja  kepada  instansi  yang  bertanggung  jawab  di  bidang  ketenagakerjaan
              kabupaten/kota.
              Ida menyampaikan data-data pencari kerja yang diperoleh dari pembuatan kartu kuning dapat
              dimanfaatkan oleh masing-masing Dinas Ketenagakerjaan.

              "Salah  satunya  untuk  membuat  perencanaan  tenaga  kerja,  sehingga  ketersediaan  lowongan
              pekerjaan di daerahnya dapat segera diisi oleh pencari kerja," sambung Ida.

              Sebagai informasi, Kartu Kuning Pencari Kerja berbentuk persegi panjang yang dibagi menjadi
              dua halaman. Di halaman pertama, berisi nomor pencari kerja, nomor identitas diri/KTP, foto
              dan tanda tangan pencari kerja, serta kolom kewajiban pencari kerja melapor 4 kali dalam 2
              tahun.




                                                           206
   202   203   204   205   206   207   208   209   210   211   212