Page 241 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 JUNI 2021
P. 241

PEMBUATAN KARTU KUNING GRATIS, MENAKER IDA: JIKA ADA PUNGUTAN
              LAPORKAN!
              JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) memastikan tidak ada pungutan biaya
              alias  gratis  dalam  pengurusan  dan  pencetakan  kartu  tanda  bukti  pendaftaran  Pencari  Kerja
              (AK/I) atau biasa disebut dengan kartu kuning.

              Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan untuk mendaftarkan diri sebagai
              pencari kerja, masyarakat dapat datang langsung ke Dinas Kabupaten/Kota, atau secara online
              melalui kemnaker.go.id pada layanan karirhub.

              Apabila kartu AK/I akan dicetak, maka pencari kerja harus datang ke Dinas Kabupaten/Kota
              terdekat.

              "Apabila ada petugas yang meminta pungutan, laporkan saja ke pihak ke berwajib dan petugas
              yang meminta pungutan akan dikenakan sanksi tegas," kata Menaker Ida Fauziyah di Jakarta,
              Sabtu (19/6).

              Permintaan pembuatan kartu kuning belakangan ini dilaporkan meningkat di berbagai daerah.

              Hal  ini  dipengaruhi  adanya  persiapan  pendaftaran  CPNS,  adanya  lulusan  pendidikan  yang
              mencari kerja, serta para pekerja yang terdampak pandemi Covid-19.

              Menaker Ida mengimbau masyarakat yang sedang mencari kerja untuk mendaftarkan diri ke
              Dinas yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan di tingkat kabupaten/kota.

              Pelayanan pendaftaran pencari kerja tersebut diatur oleh Peraturan Menteri Ketenagakerjaan
              Nomor 39 Tahun 2016 tentang Penempatan Tenaga Kerja.

              Hal ini juga sesuai kebijakan otonomi daerah, di mana pencari kerja yang akan bekerja di dalam
              atau di luar negeri harus terdaftar di Dinas Kabupaten/Kota sesuai domisili.

              Namun,  bagi  pencari  kerja  yang  berada  di  luar  kabupaten/kota  domisilinya  tetap  dapat
              mendaftarkan diri ke Dinas ketenagakerjaan setempat, karena pelayanan pencari kerja bersifat
              nasional.

              "Kami  meminta  para  kepala  dinas  untuk  memberikan  pelayanan  yang  baik,  maksimal,
              memudahkan  para  pemohon  yang  mengajukan  diri  untuk  pengurusan  kartu  AK/I.  Jangan
              dipersulit," ujar Ida Fauziyah.

              Menurut  Ida  Fauziyah,  di  beberapa  daerah  terindikasi  masih  ditemukan  atau  terjadi  praktek
              pungutan biaya pembuatan kartu kuning.

              "Modusnya mulai dari biaya administrasi, hingga biaya sukarela. Padahal semestinya hal tersebut
              dilarang dan dapet dikategorikan sebagai pungutan liar," ujarnya.
              Ida  Fauziyah  menambahkan,  bagi  pencari  kerja  yang  telah  mendapatkan  pekerjaan,  wajib
              melaporkan  telah  diterima  bekerja  kepada  instansi  yang  bertanggung  jawab  di  bidang
              ketenagakerjaan kabupaten/kota.

              Data-data pencari kerja yang diperoleh dari pembuatan kartu kuning itu lanjut, Menaker Ida
              Fauziyah, dapat dimanfaatkan oleh masing-masing dinas tenaga kerja. "Salah satunya untuk
              membuat perencanaan tenaga kerja, sehingga ketersediaan lowongan pekerjaan di daerahnya
              dapat segera diisi oleh pencari kerja," katanya.

              Kartu kuning pencari kerja berbentuk persegi panjang yang dibagi menjadi 2 halaman.

                                                           240
   236   237   238   239   240   241   242   243   244   245   246