Page 160 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 APRIL 2021
P. 160

Menurut  Dedi,  Nadiem  lebih  cocok  untuk  menjadi  menteri  yang  menangani  sektor
              ketenagakerjaan dibanding pendidikan.
              "Membaca kebijakan Nadiem sejauh ini, lebih banyak menghadirkan polemik dibanding integrasi
              arah  pendidikan  nasional,  sehingga  muncul  asumsi  jika  Nadiem  lebih  sesuai  di  bidang
              ketenagakerjaan  daripada  pendidikan  dan  kebudayaan,"  ujar  Dedi  kepada  Tribunnews.com,
              Rabu (14/4/2021).

              "Untuk itu, tidak berlebihan jika Nadiem layak direshuffle, mungkin bukan soal kinerja, melainkan
              soal ketepatannya di Kemendikbud," tambah Dedi.

              Polemik  terbesar,  menurut  Dedi,  yang  ditimbulkan  oleh  Nadiem  adalah  melupakan  essensi
              pendidikan nasional kita.

              "Mengutamakan teknologi dibanding pembangunan karakter bangsa," ucap Dedi.
              Dirinya  mengungkapkan  dalam  survei  IPO  periode Maret-April  2021  nama  Nadiem  konsisten
              dianggap publik paling layak diganti.

              Nadiem, menurut Dedi, dianggap publik tidak berhasil menghadirkan solusi pendidikan di masa
              pandemi.

              Mantan  CEO  Gojek  itu  juga  dinilai  tidak  mampu  membangun  komunikasi  dengan  pemangku
              kepentingan di dunia pendidikan.

              Padahal, menurut Dedi, sosok menteri seharusnya mampu membangun harmoni kepada seluruh
              pemangku kepentingan.

              "Buruknya komunikasi kepada stakeholder pendidikan, sehingga wajar jika Nadiem termasuk
              menteri paling sering mendapat kritik bahkan dari Muhammadiyah sebagai organisasi terbesar
              pendidikan di Indonesia," pungkas Dedi.






































                                                           159
   155   156   157   158   159   160   161   162   163   164   165