Page 166 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 AGUSTUS 2020
P. 166

CEK FAKTA: TIDAK BENAR TAK ADA MEDIA YANG MEMBERITAKAN DEMONSTRASI
              MENOLAK RUU OMNIBUS LAW
              Jakarta-  Cek Fakta Liputan6.com  mendapati klaim tidak ada media yang memberitakan aksi
              demonstrasi menolak Rancangan Undang-Undang (RUU)  Omnibus Law  Cipta Kerja, pada 25
              Agustus 2020. Klaim tersebut diunggah akun Facebook  Dody Saputra  , pada 25 Agustus 2020.

              Unggahan tersebut berupa foto aksi demonstrasi menolak RUU  Omnibus Law  Cipta Kerja, pada
              unggahan tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

              "Media mainstream mana mau publish berita ini, krn klu ruu omnibus law disahkan mereka akan
              punya kekebalan untuk semena2 ke karyawannya.nah, mkn juga karyawannya dilarang buat
              liput berita ttg aksi penolakan ruu omnibus law ini."

              Benarkah tidak ada media yang memberitakan aksi demonstrasi menolak RUU  Omnibus Law
              Cipta Kerja? Simak penelusuran  Cek Fakta Liputan6.com  .

              Cek Fakta menelusuri klaim tidak ada media yang memberitakan aksi demonstrasi menolak RUU
              Omnibus Law Cipta Kerja menggunakan Google Search dengan kata kunci 'aksi demonstrasi
              menolak RUU Omnibus Law Cipta Kerja'.

              Penelusuran mengarah pada artikel berjudul  "Ribuan Buruh Gelar Demo di 22 Provinsi Tolak
              Omnibus Law dan PHK Massal"  yang dimuat situs liputan6.com, pada 25 Agustus 2020.

              Artikel yang dimuat situs liputan6.com menyebutkan, puluhan ribu buruh melakukan aksi unjuk
              rasa yang dipusatkan di Menko Perekonomian dan DPR RI, Selasa (25/8/2020).

              Menurut  Presiden  KSPI  Said  Iqbal,  bersamaan  dengan  aksi  di  Jakarta,  aksi  juga  serentak
              dilakukan di berbagai daerah dengan mengusung isu yang sama.

              Penelusuran juga mengarah pada akun Youtube resmi  Kompas TV  yang memuat video siaran
              langsung  suasana  demonstrasi  buru  menolak  RUU  Omnibus  Law  di  Gedung  DPR,  pada  25
              Agustus 2020.

              Dengan judul dan keterangan sebagai berikut:  "Situasi Demo Buruh Tolak RUU Cipta Kerja dan
              PHK Massal di DPR"  KOMPAS.TV - Buruh menggelar unjuk rasa, di depan Kompleks Parlemen
              Senayan, Jakarta.
              Terdapat dua tuntutan yang dibawa dalam aksi kali ini, yaitu menolak Omnibus Law, Cipta Kerja
              Draft Pemerintah, serta menuntut agar PHK massal dampak pandemi Covid-19 dihentikan.

              Sambil berjalan kaki, mereka menyuarakan penolakan terhadap Omnibus Law RUU Cipta Kerja,
              dan menuntut draft dari pemerintah untuk tidak disahkan, karena dianggap akan merugikan
              kaum buruh dan pekerja pada umumnya.

              Aksi  kali  ini  digelar  juga  untuk  mengapresiasi  DPR  RI,  yang  telah  membentuk  tim  perumus
              bersama 32 konfederasi dan federasi serikat pekerja.

              Para buruh berharap agar klaster ketenagakerjaan dikeluarkan dari RUU Cipta Kerja.

              Unjuk rasa tolak RUU Cipta Kerja, Omnibus Law, juga terjadi di depan kantor dinas tenaga kerja
              Sulawesi Selatan.

              Gabungan buruh dari Konfederasi Serikat Pekerja Nasional Sulawesi Selatan, menolak RUU Cipta
              Kerja, Omnibus Law, karena dinilai merugikan para pekerja.

              Selain itu, para buruh juga memprotes terjadinya darurat PHK, selama masa pandemi Covid-19.

                                                           165
   161   162   163   164   165   166   167   168   169   170   171