Page 189 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 AGUSTUS 2020
P. 189

Agus menjelaskan sebenarnya data 15,7 juta pekerja secara  by name by addres  yang menjadi
              target program sudah ada di BPJS Ketenagakerjaan.
              Namun,  masih  ada  beberapa  yang  harus  dicari  nomor  rekeningnya.  "Kami  all  out  untuk
              mendapatkan nomor rekning masing-masing pekerja, berkoordinasi dengan seluruh jajaran dan
              memanfaatkan fasilitas digital. Hingga hari ini kami sudah bisa mengumpulkan 13,8 juta nomor
              rekening," kata Agus saat rapat dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu
              (26/8).

              Agus menjelaskan dari 13,8 juta rekening itu harus dilakukan validasi secara berlapis. Menurut
              dia, lapis pertama adalah melakukan validasi kepada bank penerbit rekening.

              "Ini  tersebar  di  127  bank  di  Indonesia.  Dari  15,7  juta  nasabah  sudah  tervalidasi  13,8  juta,"
              ungkapnya.

              Sisanya, kata Agus, sudah dikembalikan oleh BPJS Ketenagakerjaan kepada pemberi kerja untuk
              dilakukan perbaikan. Menurut Agus, data yang sudah valid itu kemudian dilakukan lagi penyisiran
              untuk memastikan satu orang hanya memiliki satu rekening. Dia memastikan rekening bank
              harus sama dengan nama pekerja yang terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan.

              "Setelah  kami  lakukan  penyisiran,  hasilnya  10,8  juta  yang  sudah  valid  (satu  nama  satu
              rekening)," jelasnya.

              Agus mengatakan setelah valid, BPJS Ketenagakerjaan menyerahkan data itu secara bertahap
              kepada  Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemenaker).  Hal  ini  dilakukan  dengan  menerapkan
              prinsip kehati-hatian, dan memudahkan Kemenaker melakukan re-checking atau monitoring dan
              evaluasi untuk tahap berikutnya.

              "Agar program ini benar-benar berjalan dengan baik dan tepat sasaran," katanya.
              Pada  24  Agustus  2020  lalu,  Agus  sudah  menyerahkan  sekitar  2,5  juta  data  kepada  Menteri
              Ketenagakerjaan Ida Fauziyah.

              Dalam rapat yang sama, Ida mengatakan bahwa rencananya launching penyerahan bantuan itu
              akan  dilakukan  Presiden  Joko  Widodo  pada  Kamis  27  Agustus  2020.  "Kami  mempersiapkan
              adminstrasi untuk proses transfer bantuan tahap pertama," ungkap Ida.

              Seperti  diketahui,  pemerintah  telah  menganggarkan  Rp  37.870.345.011.000  dengan  target
              15.725.232 pekerja. Para pekerja yang memenuhi persyaratan akan mendapatkan Rp 600 ribu
              per bulan dengan total Rp 2,4 juta selama empat bulan. Proses transfer dilakukan dua kali,
              masing-masing Rp 1,2 juta.

              Adapun persyaratan penerima bantuan warga negara Indonesia (WNI) yang dibuktikan dengan
              nomor induk kependudukan (NIK), terdaftar sebagai peserta program jaminan sosial aktif di BPJS
              Ketenagakerjaan.

              (boy/jpnn).














                                                           188
   184   185   186   187   188   189   190   191   192   193   194