Page 478 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 AGUSTUS 2020
P. 478

Sebab, kata dia, awalnya pemerintah berjanji akan mencabut klaster ketenagakerjaan ini, lalu
              menyatakan  akan  menunda  membahas,  dan  sekarang  malah  ingin  mendahulukan
              pembahasannya.

              "Kami ingin isi RUU Omnibus Law ini dapat melindungi hak-hak pekerja sebagaimana yang sudah
              diatur dalam UU No.13/2013 tentang Ketenagakerjaan," kata Mulyanto, Rabu (26/8/2020).

              "Isi ketentuan UU kami anggap sudah cukup adil mengakomodasi kepentingan pihak terkait. UU
              ini sudah 25 kali dikaji melalui judicial review di Mahkamah Konstitusi," tambahnya.

              Lebih lanjut, Anggota Komisi VII DPR RI ini melihat, pemerintah gamang menyikapi dinamika
              aspirasi yang disampaikan masyarakat, baik yang mewakili kepentingan para pekerja maupun
              kepentingan pengusaha.

              Dimana, lanjut dia, terkesan jika tekanan dari kalangan pekerja menguat, pemerintah langsung
              menyatakan akan mengeluarkan klaster ketenagakerjaan dari RUU Cipta Kerja tersebut. Tapi
              jika tekanan dari kalangan pengusaha menguat maka klaster itu kembali diajukan untuk dibahas.

              "PKS meminta kepada teman-teman serikat pekerja harus terus mencermati secara seksama
              dinamika pembahasan klaster ketenagakerjaan dalam RUU Cipta Kerja ini. Pembahasan ini harus
              terus dikawal dan dipelototi," pungkasnya..






















































                                                           477
   473   474   475   476   477   478   479   480   481