Page 89 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 AGUSTUS 2020
P. 89
Ringkasan
PEMERINTAH melalui Kementerian Ketenagakerjaan memastikan akan mulai mentransfer dana
bantuan langsung tunai bagi pekerja dengan gaji di bawah Rp5 juta pada akhir Agustus ini.
"Semoga sesuai dengan rencana, kami akan mulai melakukan pencairan akhir bulan ini. Ke
depannya, sekurang-kurangnya akan dicairkan untuk 2,5 juta pekerja per batch setiap pekan,"
ujar Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dalam rapat dengan Komisi IX DPR, kemarin.
BLT AKAN DITRANSFER SETIAP PEKAN
PEMERINTAH melalui Kementerian Ketenagakerjaan memastikan akan mulai mentransfer dana
bantuan langsung tunai bagi pekerja dengan gaji di bawah Rp5 juta pada akhir Agustus ini.
"Semoga sesuai dengan rencana, kami akan mulai melakukan pencairan akhir bulan ini. Ke
depannya, sekurang-kurangnya akan dicairkan untuk 2,5 juta pekerja per batch setiap pekan,"
ujar Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dalam rapat dengan Komisi IX DPR, kemarin.
Presiden Joko Widodo akan meresmikan peluncuran program itu sebagai bentuk simbolis dari
penyerahan bantuan untuk pekerja.
"Besok (hari ini) akan ada launching program ini oleh Bapak Presiden RI," ujarnya.
Kemenaker kini tengah menyiapkan proses administrasi untuk transfer bantuan tahap pertama.
Proses itu membutuhkan waktu, tapi tetap diupayakan dalam waktu singkat.
"Per hari ini, BP Jamsostek telah menyerahkan data calon penerima bantuan subsidi gaji/upah
sebanyak 2,5 juta pekerja," jelasnya.
"Program ini juga melengkapi yang sudah ada. Pekerja informal sudah dibantu melalui program
bantuan sosial untuk 120 juta penerima. Ada juga Kartu Prakerja untuk 5,6 juta penerima. Listrik
juga sudah dicover oleh pemerintah," tambah Ida.
Pemerintah telah menyiapkan anggaran Rp37,8 triliun untuk program tersebut. Bantuan akan
disalurkan kepada 15,7 juta pekerja yang bergaji di bawah Rp5 juta serta terdaftar di BP
Jamsostek per Juni 2020.
Dalam kesempatan yang sama, anggota Komisi IX DPR, Saleh Partaonan Daulay, menyebut
pemerintah harus memperhatikan pula pekerja yang tidak terdaftar di BP Jamsostek.
"Ini kok (BLT) terbatas pada pekerja/buruh yang terdaftar di BP Jam sostek saja? Persoalannya
ini kan anggaran negara. Rakyat yang tercatat sebagai warga negara Indonesia bukan hanya
yang tercatat di BP Jamsostek," tegas Saleh.
Menurut dia, pekerja yang tak mendaftar BP Jamsostek mungkin karena kesalahan dari BP
Jamsostek sendiri yang tak bisa meningkatkan kepesertaan. Kemungkinan lainnya karena
penghasilan kecil dan tak mampu mendaftar.
"Banyak yang gajinya di bawah Rp1 juta, lalu Rp250 ribu harus diberikan sebagai iuran ke BP
Jamsostek. Ya mereka akan kekurangan, hidupnya bagaimana?" papar dia.
Sementara itu, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) Agus Susanto mengatakan
pihaknya sudah memvalidasi 10,8 juta nomor rekening pekerja penerima subsidi. Angka itu
belum tuntas karena pekerja yang tercatat mendapatkan BLT sebanyak 15,7 juta.
88