Page 61 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 MEI 2021
P. 61
Sementara itu Joko menyebut satu perusahaan diberi surat teguran karena enggan
membayarkan THR. Teguran itu telah direspon dan pihak perusahaan telah membayarkan THR
kepada pekerjanya pada tanggal 13 Mei.
THR diberikan kepada pekerja atau buruh yang telah mempunyai masa kerja minimal mulai satu
bulan secara terus menerus atau lebih dan pekerja atau buruh yang mempunyai hubungan kerja
dengan pengusaha berdasarkan perjanjian kerja waktu tidak tertentu atau perjanjian kerja waktu
tertentu.
Besaran THR keagamaan diberikan dengan ketentuan, pertama, bagi pekerja atau buruh yang
mempunyai masa kerja 12 bulan secara terus menerus atau lebih, diberikan sebesar satu bulan
upah.
Kedua, bagi pekerja atau buruh yang telah mempunyai masa kerja satu bulan secara terus
menerus tetapi kurang dari 12 bulan, diberikan secara proporsional sesuai dengan perhitungan
masa kerja dibagi 12 bulan dan dikali satu bulan upah.
Ketiga, bagi pekerja atau buruh yang bekerja berdasarkan perjanjian kerja harian, upah satu
bulan dihitung sebagai berikut, satu, pekerja atau buruh yang telah mempunyai masa kerja 12
bulan atau lebih, upah satu bulan dihitung berdasarkan rata rata upah yang diterima dalam dua
belas bulan terakhir sebelum hari raya keagamaan.
"Dua pekerja atau buruh yang telah mempunyai masa kerja kurang dari 12 bulan, upah satu
bulan dihitung berdasarkan rata rata upah yang diterima tiap bulan selama masa kerja," ujarnya.
Joko menyebut ketentuan itu telah diatur dalam Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan Nomor
M/6/HK.04/IV/2021 Tentang Pelaksana Pemberian THR Keagamaan tahun 2021 Bagi
Pekerja/Buruh di Perusahaan.
Namun, jika perusahaan kesulitan memberikan THR berdasarkan besaran yang telah ditentukan
maka pihak perusahaan dapat memusyawarahkan kepada pekerjanya untuk mencapai
kesepakatan bersama.*
60