Page 238 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 JULI 2021
P. 238

Kordinasi Kadisnaker Provinsi, Kabupaten/Kota yang intensif dengan aparat penegak hukum lain
              di masa PPKM darurat ini, diyakini akan menciptakan suasana kondusif bagi keberlangssungan
              usaha.  Sebab  kehadiran  pengawas  ketenagakerjaan,  polisi,  TNI,  Satpol  PP  dalam  waktu
              bersamaan  saat  pelaksanaan  PPKM  darurat,  dikhawatirkan  akan  menimbulkan  iklim  kurang
              kondusif bagi keberlangsung usaha.



              MENAKER INSTRUKSIKAN PENGAWAS DAN MEDIATOR KETENAGAKERJAAN
              KORDINASI DENGAN SATGAS COVID-19

              Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mendorong tenaga pengawas dan mediator
              ketenagakerjaan  untuk  berkordinasi  bersama  tim  Satgas  pencegahan  COVID-19  dalam
              mengawal  pelaksanaan  Pemberlakuan  Pembatasan  Kegiatan  Masyarakat  (PPKM)  darurat
              khususnya untuk perlindungan hak pekerja.

              Kordinasi Kadisnaker Provinsi, Kabupaten/Kota yang intensif dengan aparat penegak hukum lain
              di masa PPKM darurat ini, diyakini akan menciptakan suasana kondusif bagi keberlangssungan
              usaha.  Sebab  kehadiran  pengawas  ketenagakerjaan,  polisi,  TNI,  Satpol  PP  dalam  waktu
              bersamaan  saat  pelaksanaan  PPKM  darurat,  dikhawatirkan  akan  menimbulkan  iklim  kurang
              kondusif bagi keberlangsung usaha.
              “Kita tak ingin PPKM darurat ini menciptakan suasana yang tidak kondusif bagi keberlangsungan
              usaha. Karenanya diperlukan kordinasi yang intensif dengan aparat penegak hukum yang lain, “
              kata  saat  memberikan  arahan  dalam  Rapat  Kordinasi  Teknis  (Rakornis)  Pemberlakuan
              Pembatasan  (PPKM)  darurat  dan  Antisipasi  dampaknya  di  bidang  Ketenagakerjaan  dengan
              Kadisnaker se-Jawa dan Bali secara virtual di Jakarta, Jum’at (9/7/2021).

              Ida  Fauziyah  menjelaskan  meskipun  Kemnaker  memiliki  dasar  hukum  untuk  melakukan
              penegakan pelaksanaan K3 di perusahaan, namun dalam suasana saat PPKM saat ini, dibutuhkan
              kordinasi dengan aparat hukum lain, yang juga melaksanakan penegakkan pelaksanaan PPKM
              darurat.

              “Kordinasi ini penting, agar fungsi masing-masing aparat penegak hukum dapat dilaksanakan
              secara efektif dan di sisi lain juga tidak membuat perusahaan semakin tertekan dengan adanya
              kunjungan-kunjungan pemeriksaan yang tak teroganisir dengan baik, “ ujar Menaker Ida.

              Ida Fauziyah menambahkan langkah lain yang perlu dilakukan Pengawas Ketenagakerjaan dalam
              melakukan pengawasan, yakni pertama tindakan preventif-edukatif, sebagai upaya pembinaan
              atau sosialisasi pencegahan dan penanggulangan penyebaran COVID-19 di tempat kerja. “Saya
              Ingin sampaikan juga ke Kadin, Apindo, kita sepakat penting mendahulukan preventif-edukatif,
              “ katanya.

              Langkah berikutnya bagi Pengawas Ketenagakerjaan yakni tindakan represif non justicial. Hal ini
              merupakan  upaya  pemenuhan  peraturan  UU  Ketenagakerjaan  termasuk  kepatuhan  PPKM
              darurat  dengan  cara  memberikan  peringatan  berupa  nota  pemeriksaan  agar  perusahaan
              memenuhi  ketentuan  peraturan  perundang-undangan  termasuk  PPKM  dengan  batas  waktu
              tertentu.

              “Setelah  itu  baru  mengambil  langkah  represif  justicial  yakni  upaya  paksa  melalui  lembaga
              pengadilan  untuk  mematuhi  ketentuan  peraturan  UU  Ketenagakerjaan  termasuk  ketentuan
              PPKM  darurat  dengan  melakukan  proses  penyidikan  oleh  pengawas  ketenagakerjaan  selaku
              penyidik pegawai negeri sipil (PPNS), “ katanya.





                                                           237
   233   234   235   236   237   238   239   240   241   242   243