Page 53 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 JULI 2021
P. 53
Judul WNI di Malaysia diselamatkan dari perburuhan paksa
Nama Media antaranews.com
Newstrend PMI di Malaysia
Halaman/URL https://www.antaranews.com/berita/2260822/wni-di-malaysia-
diselamatkan-dari-perburuhan-paksa
Jurnalis Agus Setiawan
Tanggal 2021-07-11 15:11:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Ditjen Binapenta
Layanan Korporasi
Sentimen Negatif
Ringkasan
Seorang pekerja warga negara Indonesia telah diselamatkan dari keadaan menjadi buruh paksa
setelah pihak berwenang menerima pengaduan dan informasi dari pihak Kedutaan Besar
Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur pada 7 Juli 2021. Kementerian Sumber Daya Manusia
Malaysia dalam pernyataannya di Kuala Lumpur, Minggu, mengatakan hasil investigasi yang
dijalankan pada 7 dan 8 Juli 2021 telah membawa pada operasi penyelamatan korban pada 9
Juli 2021.
WNI DI MALAYSIA DISELAMATKAN DARI PERBURUHAN PAKSA
Seorang pekerja warga negara Indonesia telah diselamatkan dari keadaan menjadi buruh paksa
setelah pihak berwenang menerima pengaduan dan informasi dari pihak Kedutaan Besar
Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur pada 7 Juli 2021.
Kementerian Sumber Daya Manusia Malaysia dalam pernyataannya di Kuala Lumpur, Minggu,
mengatakan hasil investigasi yang dijalankan pada 7 dan 8 Juli 2021 telah membawa pada
operasi penyelamatan korban pada 9 Juli 2021. "Operasi diketuai oleh Kantor Tenaga Kerja (JTK)
pusat dan JTK Perak dengan kerja sama pasukan Task Force MAPO serta pegawai Polisi DiRaja
Malaysia (PDRM) dari Kepolisian Daerah Taiping pada jam 06.30 pagi," katanya.
Korban adalah seorang wanita berumur 36 tahun, dibawa masuk ke Malaysia oleh seorang agen
yang menjanjikan bahwa dia akan dipekerjakan sebagai pembantu rumah serta dijanjikan gaji
sebanyak RM1,000 (sekitar Rp3,4 juta).
Korban telah diminta untuk membayar sebanyak tiga bulan gaji sebagai bayaran administrasi
kepada agen setelah mendapat pekerjaan. Uang tersebut telah selesai dibayar kepada agen
melalui potongan gaji korban pada Desember 2017, Januari 2018, dan Februari 2018.
"Majikan mengambil kesempatan dengan memanipulasi pekerja tersebut yang tidak mempunyai
permit kerja yang sah dan dikategorikan sebagai Pekerja Asing Tanpa Izin (PATI)," kata
kementerian itu.
52