Page 4 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 OKTOBER 2020
P. 4

ADA 4 ATURAN TURUNAN USAI OMNIBUS LAW CIPTA KERJA SAH, MENAKER:
              TRIPARTIT NASIONAL TERLIBAT
              Menteri  Ketenagakerjaan  Ida  Fauziyah  menegaskan,  pembahasan  Rancangan  Peraturan
              Pemerintah (RPP) sebagai aturan turunan UU omnibus law Cipta Kerja melibatkan semua pihak.

              "Ketika membahas undang-undang (UU Cipta Kerja), kami sudah melakukan dialog sosial, dan
              dialog sosial akan terus kita lakukan untuk membahas peraturan pemerintahnya," kata Menaker
              Ida usai menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad saw. bersama Serikat Pekerja/Serikat
              Buruh (SP/SB) Kabupaten Gresik di Gresik, Jawa Timur, Sabtu, 24 Oktober 2020.

              Turut  hadir  dalam  kegiatan  ini  Sekjen  Kemnaker,  Anwar  Sanusi;  Direktur  KKHI,  Aswansyah;
              Kepala  Biro  Humas,  R.  Soes  Hindharno;  Kadisnaker  Gresik,  Ninik  Asrukin;  dan  KH  Ahmad
              Muwaffiq sebagai penceramah.

              Menaker menjelaskan, saat ini pemerintah bersama Tripartit Nasional (perwakilan pemerintah,
              pengusaha, dan SP/SB) dan akademisi telah mulai membahas RPP. Harapannya, omnibus law
              Cipta Kerja dapat segera diimplementasikan ketika sudah diundangkan.

              Saat ini, ada 4 RPP yang tengah dibahas Tripartit Nasional yaitu RPP tentang Pengupahan, RPP
              tentang Tenaga Kerja Asing, RPP tentang Penyelenggaraan Ketenagakerjaan, dan RPP tentang
              Jaminan Kehilangan Pekerjaan.

              "Kita sudah mulai Selasa (20 Oktober 2020) yang lalu, Saya sudah melakukan kick off bersama
              Tripartit Nasional. Duduk kembali, melihat kembali aturan-aturan yang perlu kita atur dalam
              peraturan pemerintah," jelas Menaker.

              Menaker menambahkan, Tripartit Nasional memiliki waktu 3 bulan untuk membahas RPP. Dalam
              masa 3 bulan tersebut, pihaknya akan terus mengefektifkan dialog sosial dan sosialisasi kepada
              stakeholder.

              "Batas waktunya 3 bulan, tapi kita akan mengefektifkan 3 bulan tersebut tidak hanya teman-
              teman SP/SB dan pengusaha, kami juga menyosialisasikan ke dinas ketenagakerjaan, akademisi,
              forum rektor, dan banyak forum yang kami sosialisasikan," ujarnya.

              Dalam kunjungan kerjanya, Menaker melakukan langkah strategis penanganan Covid-19 dengan
              menyerahkan  bantuan  program  Jaring  Pengaman  Sosial  (  JPS  )  Covid-19  bagi  tenaga  kerja
              mandiri kelompok perempuan yang berada di Kabupaten Mojokerto, provinsi Jawa Timur.
              Menaker mengatakan, pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak pada persoalan kesehatan,
              tetapi juga melemahkan perekonomian yang ditandai dengan penurunan produksi, pengurangan
              tenaga kerja, serta penurunan daya beli masyarakat.

              "Untuk meringankan beban masyarakat pada umumnya dan untuk keluarga pada khususnya,
              pemerintah meluncurkan Program Jaring Pengaman Sosial ( JPS ) bagi kelompok rumah tangga
              dan pekerja perempuan," kata Menaker Ida di Mojokerto.

              Program JPS terdiri dari program tenaga kerja mandiri untuk penciptaan wirausaha dan padat
              karya.  Program  ini  dapat  menjadi  pilihan  bagi  masyarakat  agar  terhindar  atau  mengurangi
              dampak dari pandemi.

              "Program tenaga kerja mandiri ini diperuntukkan bagi mereka yang terdampak pandemi Covid-
              19  dan  tidak  mendapatkan  bantuan  Kartu  Prakerja  maupun  bantuan  subsidi  gaji/upah,"
              ucapnya.***.




                                                            3
   1   2   3   4   5   6   7   8   9