Page 53 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 JUNI 2021
P. 53

KEMNAKER RAKOR PERCEPATAN UNIT LAYANAN DISABILITAS KETENAGAKERJAAN

              Dirjen Binapenta dan Perluasan Kesempatan Kerja (PKK) Kemnaker, Suhartono mengungkap
              pemerintah  melakukan  percepatan  penyelenggaraan  Unit  Layanan  Disabilitas  (ULD)  Bidang
              Ketenagakerjaan. Percepatan ULD ini ditujukan kepada tenaga kerja, maupun pemberi kerja
              yang mempekerjakan penyandang disabilitas.

              Ia  menjelaskan  hal  ini  dilakukan  sebagai  upaya  mewujudkan  komitmen  kesamaan  hak  dan
              kesempatan  kerja  bagi  penyandang  disabilitas.  Ia  menilai  adanya  ULD  akan  semakin
              membuktikan tenaga kerja penyandang disabilitas bukan hanya memiliki hak, tetapi merupakan
              SDM yang mampu bekerja dengan etos kerja sangat baik dan produktif.

              "Lebih dari itu mempekerjakan penyandang disabilitas mampu memberikan benefit/nilai tambah
              terhadap  reputasi,  prestise,  dan  nama  baik  perusahaan,  sebagai  entitas  yang  berkomitmen
              mewujudkan dunia kerja inklusif, dalam penghormatan asas kesetaraan," kata Suhartono dalam
              keterangan tertulis, Kamis (3/6/2021).
              Berdasarkan data Wajib Lapor Ketenagakerjaan Perusahaan (WLKP) dan data Disnaker Provinsi
              dan  Kabupaten/Kota  per  Januari  2020,  ia  menyebutkan  ada  sebanyak  546  perusahaan
              mempekerjakan penyandang disabilitas. Adapun jumlah tenaga kerja disabilitas yang tercatat
              sebanyak 4.508 orang, dari total 538.518 tenaga kerja yang bekerja.
              Dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Penyelenggaraan ULD Bidang Ketenagakerjaan di
              Bandung, Jawa Barat, Suhartono mengimbau semua pelaku usaha untuk semakin terbuka dan
              memberikan akses kesempatan kerja bagi para penyandang disabilitas. Sebab menurutnya, para
              penyandang  disabilitas  berhak  berpartisipasi  dan  berperan  serta  dalam  pembangunan  untuk
              mencapai kemandirian dan meningkatkan kesejahteraan ekonominya.

              Ia juga menyebutkan berdasarkan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2016, pemerintah diwajibkan
              untuk  mendukung  dan  memberikan  apresiasi  kepada  dunia  usaha  yang  mempekerjakan
              penyandang disabilitas.

              Oleh karena itu, ia berharap pemberian penghargaan dalam berbagai bentuk dapat memotivasi
              perusahaan  pemberi  kerja  untuk  terus  berkomitmen  dan  semakin  terbuka  mewujudkan
              pelindungan dan pemenuhan hak Penyandang Disabilitas dalam bidang ketenagakerjaan.
              "Saat  ini  dunia  usaha sangat  memerlukan  dukungan  fasilitasi,  akomodasi  yang  layak  berupa
              peralatan  produksi  atau  peralatan  kerja  yang  membantu  keberlanjutan  usaha  maupun
              keberlanjutan kerja para penyandang disabilitas," ujarnya.

              Suhartono  pun  berharap  momentum  Rakor  percepatan  penyelenggaraan  ULD  mampu
              mewujudkan komitmen Pemda dalam pelayanan ketenagakerjaan inklusif bagi para penyandang
              disabilitas. Sehingga mereka mampu mewujudkan peran dan partisipasinya dalam pembangunan
              atas dasar kesetaraan.
              Sementara  itu,  Plt.  Direktur  Bina  PTKDN,  Nora  Kartika  Setyaningrum  dalam  laporannya
              menyatakan penyelenggaraan ULD bidang Ketenagakerjaan wajib dilaksanakan oleh Disnaker
              provinsi dan kabupaten/kota dan membutuhkan kerja sama lintas sektor. Adapun hal ini ia sebut
              sesuai dengan PP Nomor 60 Tahun 2020.
              Menurutnya, perlu diseminasi informasi tentang kebijakan dan teknis penyelenggaraan untuk
              mendukung percepatan penyelenggaraan ULD Bidang Ketenagakerjaan. Diseminasi informasi ini
              ditujukan kepada Pemda dengan melibatkan Kementerian/Lembaga, dan pemangku kepentingan
              terkait.



                                                           52
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58