Page 82 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 MARET 2021
P. 82
dipulangkan atau sementara waktu berada di negara tempat penempatannya. Tentunya hal ini
berkoordinasi dengan negara penempatan pekerja migran tersebut.
Kemudian, pemerintah juga perlu menyiapkan sejumlah skema bagi pekerja migran yang telah
dipulangkan kembali ke Indonesia. Skema yang dimaksud terkait dengan kebutuhan bagi pekerja
migran tersebut nantinya. Misalnya pemerintah bisa mempertimbangkan pekerja migran
tersebut menjadi penerima bantuan sosial.
Selain itu, Netty menilai, pekerja migran yang telah dipulangkan bisa diberikan bantuan presiden
produktif. Namun pemberian bantuan tersebut sebaiknya dibarengi dengan pendampingan agar
bantuan yang diberikan benar-benar bermanfaat.
Netty juga mengusulkan agar pemerintah memperluas program-program berbasis padat karya.
Hal ini sebagai salah satu cara membuka lapangan pekerjaan di tengah pandemi dan
memberdayakan masyarakat terdampak pandemi, termasuk pekerja migran yang dipulangkan
namun belum mendapat pekerjaan.
"Ini harus bisa diidentifikasi apa yang bisa mereka lakukan dan kembangkan," kata Netty saat
dihubungi Kontan.co.id, Senin (8/3).
Senada, Wakil Ketua Komisi IX DPR Emanuel Melkiades Laka Lena mengatakan, pemerintah perlu
mendata pekerja migran yang terdampak pandemi. Baik pekerja migran yang akan berangkat,
namun belum terlaksana karena pandemi, PMI yang masih berada di luar negeri, maupun
pekerja migran yang telah dipulangkan kembali ke Indonesia.
Melki mendorong Kementerian Ketenagakerjaan serta Badan Pelindungan Pekerja Migran
Indonesia (BP2MI) untuk memberikan bantuan sesuai kebutuhan PMI tersebut. Misalnya, bagi
PMI yang masih berada di luar negeri, pemerintah harus memberikan kemudahan kepulangan
PMI atau memantau keberadaan PMI dalam keadaan baik.
Kemudian, pemerintah perlu juga membantu penempatan PMI yang akan ditempatkan dengan
tetap memperhatikan kebijakan negara penempatan.
"Bagi PMI yang sudah pulang ke tanah, pemerintah memberi perhatian dengan memberikan
mereka kemudahan untuk bekerja di tempat masing-masing," tutur Melki.
81