Page 173 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 1 OKTOBER 2020
P. 173

Desa  Vokasi    Harapan  yang  disampaikan  Presiden  itu,  salah  satunya  diejawantahkan  oleh
              kalangan  industri,  seperti  yang  dilakukan  oleh  produsen  semen  "Tiga  Roda"  PT  Indocement
              Tunggal Prakarsa (ITP) Tbk.

              "Melalui program tanggung jawab sosial perusahaan, kami mendorong terbentuknya Desa Vokasi
              di desa-desa mitra Indocement yang berada di sekitar kompleks pabrik," kata Direktur Utama
              (Dirut) Indocement Christian Kartawijaya.

              Ia  menjelaskan  Desa  Vokasi  merupakan  kawasan  sentra  beragam  vokasi  usaha  yang
              memanfaatkan potensi sumber daya dan kearifan lokal.

              Melalui Desa Vokasi masyarakat dapat belajar dan berlatih menguasai keterampilan yang dapat
              dimanfaatkan untuk bekerja dan menciptakan lapangan kerja sesuai dengan sumber daya yang
              ada di wilayahnya sehingga taraf hidup masyarakat di wilayah perdesaan lebih meningkat.

              "Kegiatan  Program  Desa  Vokasi  ini  merupakan  solusi  dari  Indocement  untuk  mendorong
              pemberdayaan masyarakat dan pengembangan SDM," katanya.

              Direktur  SDM  dan  CSR  Indocement  Antonius  Marcos  menambahkan  latar  belakang  Program
              Vokasi  di  desa  itu  landasannya  adalah  UU  No  20  Tahun  2003,  tentang  Sistem  Pendidikan
              Nasional,  khususnya  Pasal  26  ayat  5:  bahwa  kursus  dan  pelatihan  diselenggarakan  bagi
              masyarakat yang  memerlukan  bekal  pengetahuan,  keterampilan,  kecakapan  hidup  dan  sikap
              untuk mengembangkan diri, mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri.

              Direktur  SDM  dan  CSR  PT  Indocement  Tunggal  Prakarsa  Tbk  Antonius  Marcos  (kiri)  saat
              penandatangan Program Teaching Factory Vokasi Industri dengan SMK Wilayah III Cirebon di
              Unit  Pabrik Palimanan, Kabupaten  Cirebon,  Jawa  Barat.  (FOTOHO-Humas  Indocement/2020)
              Hal itu merujuk pada fakta di lapangan bahwa lulusan SMA yang semestinya melanjutkan ke
              perguruan  tinggi,  namun  bagi  siswa  yang  dari  keluarga  kurang  mampu  maka  tidak  bisa
              melanjutkan pendidikan dan menjadi pengangguran.
              Demikian juga bagi lulusan SMK yang mestinya mendapatkan pekerjaan, memulai usaha atau
              melanjutkan  ke  perguruan  tinggi/politeknik,  namun  ada  sebagian  yang  belum  beruntung
              mendapatkan  pekerjaan  atau  tidak  dapat  melanjutkan  ke  pendidikan  lebih  tinggi  sehingga
              menjadi pengangguran.

              Pada saat yang sama, fakta di perusahaan adalah ingin mempunyai tenaga dan teknisi yang
              berkompeten  dan  berpengalaman,  mempunyai  sarana  dan  prasarana  sebagai  lokasi  untuk
              belajar dan praktik dan mempunyai standar prosedur yang aman dan selamat.

              Dengan latar belakang itu, maka dilakukan pelaksanaan Program Vokasi di semua unit pabrik
              yang ada, yakni di Citeureup, Kabupaten Bogor dan Palimanan, Kabupaten Cirebon, keduanya
              di Jawa Barat, serta di Unit Tarjun, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.

              Kerja sama  Dalam program tersebut dijalin kerja sama dengan berbagai pihak, baik dengan
              pemerintah daerah, lembaga pendidikan terkait serta industri lainnya yang terkait.

              Sedangkan ruang lingkupnya meliputi (1) praktik kerja industri (prakerin) di Indocement, (2)
              pemagangan  guru  di  Indocement,  (3)  "voluntary  teaching"  di  SMK  dan  di  Indocement,  (4)
              kunjungan (company visit) di Indocement, (5) "teaching factory" di Indocement/SMK, (6) "silver
              expert" di Indocement/SMK serta (7) uji kompetensi di SMK/Tempat Uji Kompetensi (TUK).

              Praktik terbaik  (good  practice)  program  Vokasi di  Indocement  berupa  komitmen  perusahaan
              (Perjanjian Vokasi), implementasi harus ada dedikasi tim di perusahaan, keterlibatan tim teknis
              di perusahaan seperti "training department", "technical department", "operation department"
              dan "quality control".

                                                           172
   168   169   170   171   172   173   174   175   176   177   178